Dibandingkan di Bagian Lain, Dokter ICU Berisiko Kecil Terinfeksi Covid-19

Jum'at, 11 September 2020 | 16:42 WIB
Dibandingkan di Bagian Lain, Dokter ICU Berisiko Kecil Terinfeksi Covid-19
ilustrasi dokter dan perawat [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Staf yang mengalami gejala sebelumnya lebih mungkin memiliki antibodi dibandingkan mereka yang tidak bergejala.

Ketika para peneliti melihat angka berdasarkan area staf, perbedaan yang meycolok dalam hal positif antibodi muncul.

Petugas pemberih memiliki antibodi tertinggi, disusul dokter yang bekerja dalam pengobatan penyakit akut, atau penyakit dalam umum.

Antibodi terendah ditemukan di antara staf yang bekerja di pengobatan perawatan intensif, pengobatan darurat dan bedah umum, lapor Medical Express.

Ilustrasi dokter.[Unsplash/Online Marketing]
Ilustrasi dokter.[Unsplash/Online Marketing]

Ada juga perbedaaan etnis, pekerja dengan latar belakang etnis minoritas hampir dua kali lebih mungkin terkena infeksi daripada staf kulit putih.

"Kami memperkirakan pekerja perawatan intensif akan berada pada risiko tertinggi. Tetapi pekerja di ICU relatif terlindungi dengan baik dibandingkan dengan bagian lain," jelas Richter.

Menurutnya, penyebab hal ini adalah multifaktorial, seperti penggunaan APD yang ditingkatkan kualitasnya.

"Termasuk pemakaian respirator filtering facepiece respirator (kelas 3). Sebaliknya, masker bedah tahan cairan direkomendasikan di area klinis lain," sambungnya.

Ini adalah studi observasi, dan tidak semua peserta memberikan semua informasi yang diminta. Juga, tidak diketahui apakah infeksi tanpa gejala di antara staf membuat pasien rumah sakit berisiko.

Baca Juga: Bukan Cuma Pernapasan, Ini Organ Lain yang Diserang Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI