Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 mungkin dapat membajak sel-sel otak orang yang terinfeksi menggunakan 'mesin internal' sel untuk menyalin dirinya sendiri.
Penelitian yang diunggah pada pekan lalu di database pracetak bioRxiv, tetapi belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review, memberikan bukti bahwa SARS-CoV-2 dapat secara langsung menginfeksi sel otak yang disebut neuron.
Meski sebelumnya infeksi Covid-19 telah dikaitkan dengan berbagai bentuk kerusakan otak, mulai dari peradangan mematikan hingga penyakit otak ensefalopati, hanya ada sedikit bukti bahwa virus corona menyerang jaringan otak hingga saat ini.
Berdasarkan Live Science, semua kerusakan otak tersebut dapat menyebabkan kebingungan, brain fog (kondisi sulit berkonsentrasi, tidak fokus, mudah terdistraksi, dan gangguan berpikir lainnya), dan delirium.
"Kami secara aktif mencari lebih banyak jaringan pasien untuk dapat menemukan seberapa sering infeksi otak seperti itu terjadi dan gejala apa yang berkorelasi dengan infeksi di area otak mana," kata penulis senior Akiko Iwasaki, ahli imunologi di Universitas Yale, Connecticut.

Selain itu, para ilmuwan masih harus mencari tahu bagaimana virus masuk ke otak, dan apakah virus dapat dikeluarkan dari otak.
Untuk melihat apakah SARS-CoV-2 dapat masuk ke dalam sel otak, peneliti memeriksa jaringan otak yang diautopsi dari tiga pasien yang meninggal karena Covid-19.
Mereka juga bereksperimen pada tikus terinfeksi dan organoid, kelompok sel yang tumbuh di piring laboratorium untuk meniru struktur 3D jaringan otak.
Dalam organoid, tim menemukan virus corona dapat memasuki neuron melalui reseptor ACE2, protein pada permukaan sel yang digunakan virus untuk masuk ke tubuh manusia dan memicu infeksi.
Baca Juga: FEB Untan Lockdown, Seorang Dosen Positif Virus Corona
Melalui mikroskop elektron, peneliti melihat partikel virus corona 'bertunas' di dalam sel, menunjukkan bahwa virus telah menguasai mesin internal neuron untuk bereplikasi.