Sering Minum Kopi di Pagi Hari Bahaya Enggak Sih? Ini Penelitian Lengkapnya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 22 September 2020 | 06:10 WIB
Sering Minum Kopi di Pagi Hari Bahaya Enggak Sih? Ini Penelitian Lengkapnya
Ilustrasi minum kopi di pagi hari. (sumber: visualphotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kopi adalah minuman yang sangat populer sehingga tingkat konsumsinya menjadi yang kedua setelah air di beberapa negara.

Di Indonesia bahkan banyak orang minum kopi di pagi hari saat perut masih kosong. Seebenarnya berbahayakah kebiasaan itu bagi kesehatan?

Penelitian menunjukkan bahwa rasa pahit kopi dapat merangsang produksi asam lambung. 

Karena itu, banyak orang percaya bahwa kopi mengiritasi perut Anda, memperburuk gejala gangguan usus seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), dan menyebabkan mulas, maag, mual, asam lambung, dan gangguan pencernaan.

Ilustrasi (shutterstock)
Ilustrasi minum kopi. (shutterstock)

Beberapa menyarankan bahwa minum secangkir kopi saat perut kosong sangat berbahaya, karena tidak ada makanan lain yang hadir untuk mencegah asam merusak lapisan perut Anda.

Namun, penelitian gagal menemukan hubungan kuat antara kopi dan masalah pencernaan - terlepas dari apakah Anda meminumnya saat perut kosong. 

Sementara sebagian kecil orang sangat sensitif terhadap kopi dan secara teratur mengalami mulas, muntah, atau gangguan pencernaan, frekuensi dan tingkat keparahan gejala ini tetap konstan terlepas dari apakah mereka meminumnya saat perut kosong atau dengan makanan. 

Tetap saja, penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh Anda merespons. Jika Anda mengalami masalah pencernaan setelah minum kopi dengan perut kosong, tetapi tidak saat meminumnya saat makan, pertimbangkan untuk menyesuaikan asupan Anda.

Argumen umum lainnya adalah bahwa minum kopi saat perut kosong dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol.

Baca Juga: Wajib Tahu, Lima Mitos atau Fakta Soal Kopi dan Kesehatan Tubuh

Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal dan membantu mengatur metabolisme, tekanan darah, dan kadar gula darah. Namun, kadar yang berlebihan secara kronis dapat memicu masalah kesehatan, termasuk keropos tulang, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI