Seseorang dengan kecemasan mungkin mengalami kesulitan untuk tertidur dan/atau tetap tertidur. Mungkin juga memiliki tidur yang gelisah dan tidak memuaskan, tulis NIMH.
Kadar hormon yang tinggi seperti kortisol dan adrenalin membuat sulit tidur nyenyak, karena tubuh tidak cukup rileks untuk beristirahat.
Pikiran-pikiran yang muncul bersama kecemasan juga dapat menyulitkan penderita gangguan kecemasan tidur nyenyak.
5. Otot sakit
Menurut American Psychological Association (APA), otot akan menegang sebagai bagian dari respons stres. Bertahan dalam tubuh yang kaku selama beberapa waktu uga akan menyebabkan rasa sakit.
Mengatupkan rahang atau merasakan ketegangan otot hingga ke kepala saat gangguan kecemasan melanda juga akan menyebabkan sakit kepala.