Jangan Keburu Curiga, Ketahui 4 Faktor Suami Ogah Berhubungan Seks!

Rabu, 14 Oktober 2020 | 20:30 WIB
Jangan Keburu Curiga, Ketahui 4 Faktor Suami Ogah Berhubungan Seks!
Ilustrasi suami tidak mau berhubungan intim. (Shutterstock)

Suara.com - Berhubungan seks merupakan salah satu cara pasangan untuk lebih dekat satu sama lain. Tidak heran jika hilangnya minat seks suami kadang membuat sang istri curiga dan berpikiran macam-macam.

"(Stigma) masyarakat membuat kita berpikir bahwa itu adalah hal yang tidak normal jika seorang pria tidak menginginkan seks sepanjang waktu," kata terapis pasangan yang berbasis di New York Cynthia Pizzulli, PhD.

Tapi kenyataannya, keintiman seksual itu normal untuk berubah dalam hubungan apa pun, terutama hubungan jangka panjang seperti pernikahan.

Hal terpenting jika sang suami sering menghindari berhubungan seks dan akibatnya berdampak negatif, istri harus mengidentifikasinya sebagai masalah bersama dan mencari solusinya.

"Kurangnya keintiman seksual adalah masalah pasangan, bukan masalah individu," sambung Pizzulli.

Ilustrasi pasangan mesra, harmonis, bercinta. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan mesra, harmonis, bercinta. (Shutterstock)

Dilansir Prevention, berikut kemungkinan alasan suami tidak mau diajak berhubungan seks:

1. Adanya hal lain yang lebih ia prioritaskan

Menurut Pizzulli, setelah menikah dan seks menjadi hal yang tidak terlalu baru, biasanya pria mengalihkan fokus dan prioritas mereka ke hal-hal lain.

"Jadi mungkin Anda akan tetap berhubungan seks, tetapi fokus utamanya sekarang adalah bekerja. Dan bagi banyak pria, pekerjaan menjadi pusat siklus hidup mereka saat mereka berusaha menghidupi keluarga."

Baca Juga: Jaga Kesehatan! 5 Penyakit Ini Bisa Merusak Kehidupan Seksual

Kuncinya di sini adalah menormalkan fakta bahwa prioritas pasti berubah sepanjang masa hidup. Jika ini masalahnya, bangun suasana hati sang suami dengan memberi kejutan, salah satunya bisa dengan kencan romantis.

2. Memiliki masalah kesehatan

Sama seperti wanita, seiring bertambahnya usia pria, risiko mereka terhadap kondisi kesehatan tertentu meningkat. Misalnya, disfungsi ereksi dan kanker prostat, yang keduanya berdampak serius pada kehidupan seks.

"Hal pertama yang harus kita pahami adalah bahwa seks bukan hanya seks penetrasi," kata Pizzulli.

Jadi, ketika pasangan mendapat diagnosis yang dapat memengaruhi kehidupan seks, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membantu mereka mendapatkan perhatian medis yang mereka butuhkan dan memberikan dukungan.

Setelah masalah medis ditangani, pasangan dapat mulai menemukan cara baru untuk mencapai tingkat keintiman seksual yang memuaskan dengan bereksperimen sendiri atau bertemu dengan terapis pasangan demi membantu menemukan metode baru.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI