Mengenal Dermatitis Atopik dan Kasus yang Pernah Terjadi pada Bayi

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 09 Desember 2020 | 08:13 WIB
Mengenal Dermatitis Atopik dan Kasus yang Pernah Terjadi pada Bayi
Ilustrasi bayi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Bakteri dan Kuman Penyakit
Menurut dr. Anandika Pawitri dari SehatQ, kasus yang terjadi pada Ryu cukup berbeda. Ada faktor lain selain genetik yang juga memengaruhi timbulnya dermatitis atopik pada dirinya, yakni bakteri dari tangan orang lain yang menyentuh dirinya.

"Beberapa penelitian mengatakan bahwa mutasi genetik adalah yang menjadi penyebab utama gejala-gejala dermatitis atopik muncul. Mutasi ini juga berakibat tubuh bereaksi berlebihan terhadap makanan, bakteri, sabun, debu, dan lain-lain."

"Padahal jika hal-hal tersebut dipaparkan pada orang yang tidak mengalami mutasi genetik, dermatitis atopik tidak akan terjadi," kata dr. Anandika saat dihubungi theAsianparent.

"Salah satu pemicu dermatitis atopik bisa berupa bakteri yang ada pada kulit tangan, wajah atau bibir seseorang. Tapi sekali lagi, hanya pada bayi yang memiliki kecenderungan mengalami dermatitis atopik," jelas dr. Anandika.

Cara Mencegah Terjadinya Dermatitis Atopik
Menurut IDAI, orangtua bisa mencegah anak mereka dari dermatitis atopik dengan cara:

  • Menjaga kebersihan kulit bayi dan anak
  • Hindari faktor penyebab kekambuhan dan menjaga kulit tetap lembab dengan mengoleskan pelembab bayi setelah mandi
  • Gunakan sabun dengan pH netral dan yang mengandung pelembap
  • Hindari penggunaan produk pembersih antibakteri
  • Jangan terlalu sering memandikan bayi, cukup 1-2 kali sehari dan sebaiknya selama 10 menit
  • Cuci pakaian dengan deterjen khusus bayi dan bilas dengan baik
  • Jangan memakai pakaian terlalu tebal, ketat, kotor, dan bersifat iritan seperti wol atau sintetik
  • Hindari makanan yang dicurigai menyebabkan kambuhnya dermatitis atopik, dan konsultasikan hal ini dengan dokter terkait hal ini

Menurut dr. Anandika, anak perlu dilatih ketahanan tubuhnya terhadap lingkungan yang sebenarnya. Lakukan latihan ketahanan tubuh anak pada porsi yang wajar pada lingkungan, makanan, dan tanah.

Jika anak dibiasakan dengan lingkungan yang terlalu bersih, tubuhnya menjadi tidak terlatih untuk bisa menerima lingkungan baru dengan segala kondisi yang berbeda.

Demikianlah informasi terkait dermatitis atopik pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat dijadikan pembelajaran bagi setiap orangtua.

Sumber:
https://id.theasianparent.com/dermatitis-atopik-pada-bayi

Baca Juga: Mengenal Dermatitis Atopik, Gangguan Kulit yang Dialami Anak Mona Ratuliu

Baca:
https://id.theasianparent.com/gambar-rumah-ada-di-indonesia
https://id.theasianparent.com/perubahan-payudara-saat-hamil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI