Suara.com - Saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang berada di Wuhan, China, untuk menyelidiki bagaimana virus corona Covid-19 berpindah ke manusia.
Di sisi lain, ahli virologi dari Institut Virologi Wuhan Shi Zhengli, yang dijuluki sebagai 'Wanita Kelelawar', mengatakan dalam sebuah artikel bahwa mink bisa menjadi kemungkinan asal usul SARS-CoV-2.
Ia pun meminta bantuan ilmuwan dunia untuk menyelidiki sampel dari hewan rentan tersebut untuk menentukan kapan virus menular ke manusia.
Melansir Global Times, Shi dan rekannya, Zhou Peng, menerbitkan sebuah artike berjudul "SARS-CoV-2 spillover events" di Science Magazine baru-baru ini.
Ahli virologi lain mengatakan artikel yang dibuat Shi membuktikan bahwa misteri asal mula virus membutuhkan penyelidikan di banyak negara dan penelitian pada banyak spesies hewan.
![Mink. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/23/51341-mink.jpg)
Serta penyelidikan WHO di Wuhan, yang menurut mereka tidak mungkin menemukan jawaban dari asalnya, akan menjadi dasar yang baik untuk penyelidikan lebih lanjut di lebih banyak negara.
Tetapi para ahli juga menekankan bahwa artikel Shi tidak menunjukkan bahwa mink adalah inang aslli dari virus. Mereka berpendapat ilmuwan di berbagai bidang perlu memperdalam penelitian urutan genom mink untuk membuktikan kemungkinan tersebut.
Dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa setelah wabah terjadi di Wuhan, beberapa orang melaporkan virus corona mungkin berasal dari kelelawar tapal kuda di China dan trenggiling yang diselundupkan dari negara Asia Selatan.
Namun menurut perbandingan urutan genom, tidak ada dari hewan itu yang secara langsung menjadi sumber SARS-CoV-2.
Baca Juga: Efek Pandemi Corona, FC Barcelona Tunda Pemilihan Presiden Klub
Shi juga menulis bahwa ada bukti terbatas penularan SARS-CoV-2 dari hewan ke manusia kecuali mink.