3. Obesitas
Amfetamin pertama kali digunakan untuk obesitas pada tahun 1930-an. Hal ini karena amfetamin dapat menekan nafsu makan seseorang. Namun, karena efek sampingnya yang membuat candu dan membuat malnutrisi serta depresi saat berhenti mengonsumsinya, dokter melarang penggunaan amfetamin untuk menurunkan berat bada pada 1950-an.
Pada 2015, setelah melakukan penelitian kecil, peneliti menyarankan bahwa dexamphetamine mungkin merupakan cara yang aman dan efektif untuk meningkatkan motivasi orang untuk perubahan gaya hidup yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
4. Depresi
Sejak 1930-an amfetamin dipercaya sebagai obat untuk mengatasi gangguan afektif, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan skizofrenia. Namun, setelah mengetahui efek samping yang buruk, penggunaannya diganti dengan obat antidepresan lainnya.
Penggunaan amfetamin tetap digunakan untuk mengobati depresi, tetapi diiringi dengan obat antidepresan lain. Hal ini dapat mengurangi efek samping candu terhadap amfetamin. Dalam sebuah penelitian yang diikuti 65 pasien yang memakai amfetamin bersamaan dengan pengobatan normal, 38 orang menunjukkan peningkatan yang signifikan, khususnya dalam hal energi, suasana hati, dan aktivitas psikomotor. (Fajar Ramadhan)