Dua faktor pertama adalah meningkatkan program vaksinasi dan menurunkan penularan selama musim semi dan musim panas.
"Namun, dua faktor dapat memperlambat atau bahkan membalikkan penurunan yang telah dimulai," kata tim IHME dikutip dari CNN.
Salah satu faktor tersebut adalah ditemukannya penyebaran varian B.1.1.7, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan para ahli memperingatkan bisa menjadi strain dominan di AS pada musim semi. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan lebih dari 980 kasus varian sejauh ini telah terdeteksi di 37 negara bagian.
Faktor kunci lainnya, menurut tim IHME, adalah peningkatan perilaku masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan.
"Penularan telah diatasi selama musim dingin melalui pemakaian masker, penurunan mobilitas, dan menghindari pengaturan berisiko tinggi seperti makan di dalam ruangan. Karena jumlah kasus harian menurun dan vaksinasi meningkat, perilaku cenderung berubah menuju peningkatan risiko penularan," kata ahli.
Para ahli di IMHE mengingatkan agar AS tidak lengah. Terlebih makin banyaknya gubernur negara bagian yang terus melonggarkan pembatasan Covid-19.