Jika sampah masker ini rusak di lingkungan, masker bisa melepaskan lebih banyak plastik berukuran mikro, lebih mudah dan lebih cepat daripada plastik curah, seperti kantong plastik.
Bahkan dampak buruk ini bisa makin besar bila masker generasi baru, nanomasks yang menggunakan serat plastil berukuran nano dan menambahkan sumber polusi nanoplastik baru.
Jadi, para peneliti khawatir bahwa masker sekali pakai tidak akan seperti sampak plastik lainnya. Karena, bisa menumpuk dan melepaskan zat kimia dan biologis berbahaya, seperti bisphenol A, logam berat, dan mikro-organisme patogen lainnya.
"Semua zat kimia itu bisa berdampak merugikan pada tumbuhan, hewan dan manusia," kata Ahli Toksikologi Lingkungan Elvis Genbo Xu dari Universitas Denmark Selatan.