Sementara pada penelitian di Italia menunjukkan bahwa 52 persen persen dari 402 pasien sembuh dinyatakan mengalami satu kondisi kejiwaan seperti PTSD, depresi atau kecemasan. Para penulis mengatakan bahwa sekitar 30 persen pasien mengembangkan PTSD setelah dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
![Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/16/76214-ilustrasi-virus-corona.jpg)
“Penting untuk tidak melupakan efek kesehatan mental dari Covid-19 sembari menjaga gejala fisik,” kata Sehgal, yang juga instruktur di Harvard Medical School.
Para peneliti menyerukan penyelidikan lebih lanjut terhadap Covid-19 dan pendirian klinik yang lebih luas untuk merawat orang-orang dengan gejala yang menetap.
“Meskipun mencegah kematian tetap menjadi tujuan terpenting, penting juga untuk mengenali morbiditas multi-organ Covid-19,” ujar Sehgal.
“Kebutuhan medis pasien dengan Covid-19 tidak berhenti pada saat keluar dari rumah sakit dan mereka juga tidak berhenti setelah tiga hingga empat minggu,” imbuhnya.