4. Berhenti minum alkohol dan merokok
Penelitian juga menunjukkan bahwa merokok dan minum alkohol dapat memengaruhi nyeri haid. Faktanya, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko masalah menstruasi.
Perempuan yang telah berhenti merokok masih memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri haid. Teorinya, komponen dalam tembakau dapat mengurangi aliran darah yang dapat memengaruhi kadar oksigen dan kontraktilitas di dalam rahim.
Sementara hubungan antara alkohol dan nyeri haid belum terlalu pasti, tetapi ada beberapa penelitian yang menunjukkan risiko ketidaknyamanan dan gejala pramenstruasi yang lebih tinggi menjelang menstruasi.
5. Meditasi
Teknik meditasi dan pernapasan dapat berguna karena membantu menenangkan pikiran. Menstruasi dapat menyebabkan suasana hati yang tidak menyenangkan. Dengan mengurangi perasaan stres, itu artinya kemungkinan mengalami kram saat menstruasi bisa dikurangi.
Penelitian menunjukkan bahwa yoga juga dapat membantu mengurangi gejala PMS fisik seperti retensi air. Dan meskipun tidak ada pedoman ketat, beberapa perempuan menganggap minum teh (mint atau camomile), pijatan lembut, dan berbaring telentang sangat membantu.
6. Minum obat pereda sakit
Obat penghilang rasa sakit tanpa resep yang sederhana seperti ibuprofen dan parasetamol dapat membantu mengatasi nyeri haid, tetapi jika ini tidak cukup, konsultasikan dengan dokter.
Pereda nyeri nonsteroid termasuk ibuprofen, naproxen, dan diklofenak terbukti lebih efektif daripada parasetamol. Cobalah dan hanya minum obat penghilang rasa sakit jika membutuhkannya.
Dr Shree Datta mengingatkan, jika gejala nyeri perut menjadi tidak terkendali, maka harus berkonsultasi dengan dokter.
"Kami akan menyelidiki alasan rasa sakit Anda dan menawarkan pereda nyeri spesialis, atau pil kontrasepsi. Kami juga dapat mempertimbangkan obat gelondongan Mirena. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin merupakan pengobatan yang lebih tepat, tetapi ini dapat berkisar dari prosedur sehari-hari untuk melihat ke dalam rahim (histeroskopi) atau laparoskopi untuk melihat ke dalam perut hingga histerektomi tergantung pada apa penyebabnya," paparnya.
Baca Juga: Penyebab Lain Kram Perut Selain Menstruasi, dari Batu Ginjal hingga IMS!