Studi PHE Klaim Varian Baru Virus Corona Inggris Tidak Mematikan

Kamis, 01 April 2021 | 08:11 WIB
Studi PHE Klaim Varian Baru Virus Corona Inggris Tidak Mematikan
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian baru virus corona Inggris sempat dikhawatirkan lebih mematikan daripada versi aslinya. Tapi, sebuah studi baru menemukan varian virus corona Inggris tidak lebih memastikan dari jenis aslinya.

Analisis Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) terhadap lebih dari 5.500 pasien virus corona Covid-19 gelombang kedua menemukan tidak adanya perbedaan dalam tingkat kematian antara varian baru virus corona Inggris dan jenis aslinya.

Tapi, PHE menemukan orang yang tertular varian virus corona Inggris atau B.1.1.7 lebih mungkin membutuhkan perawatan medis di rumah sakit daripada orang yang terinfeksi jenis virus aslinya.

Penelitian ini dilakukan oleh 'Profesor Lockdown' Neil Ferguson, ilmuwan SAGE dan Dr Susan Hopkins, salah satu kepala ahli epidemiologi PHE.

Lalu, temuan ini muncul hanya beberapa bulan setelah No10 memperingatkan publik bahwa varian baru virus corona Inggris 30 persen lebih mematikan daripada versi aslinya. Para Menteri Inggris mengklaim peringatan ini benar karena 8 studi independen yang diserahkan ke SAGE menunjukkan peningkatan risiko kematian.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)

Sedangkan, studi baru oleh PHE ini salah satu yang berbeda dengan beberapa studi lainnya yang menyimpulkan B.1.1.7 lebih mematikan daripada versi virus corona aslinya.

Sementara, sulit membandingkan tingkat kematian antara jenis virus corona gelombang pertama dan kedua. Karena, banyak orang yang tidak melalui pengujian pada gelombang pertama virus corona.

"Makalah Penelitian ini termasuk dalam minoritas," kata Dr Simon Clarke. ahli mikrobiologi seluler di Reading University dikutip dari Daily Mail.

Dr Simon juga mempertanyakan temuan PHE bahwa varian baru virus corona meningkatkan risiko orang dirawat di rumah sakit, bukan kematian.

Baca Juga: Orang dengan Riwayat Alergi Diminta Suntik Vaksin AstraZeneca, Ini Sebabnya

Studi PHE ini dilakukan dengan mengamati 5.500 orang positif virus corona Covid-19 di Inggris antara Oktober hingga Desember 2020 lalu. Sekitar setengahnya diketahui terinfeksi jenis virus corona asli dan sisannya terinfeksi varian baru virus corona Inggris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI