Sama-Sama dari China, Berikut Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinopharm & Sinovac

Minggu, 02 Mei 2021 | 14:58 WIB
Sama-Sama dari China, Berikut Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinopharm & Sinovac
Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Cara kerja vaksin

Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)

Sinovac: CoronaVac termasuk dalam vaksin yang tidak aktif. Vaksin ini bekerja dengan menggunakan partikel virus corona yang dimatikan, sehingga saat sistem kekebalan tubuh terpapar, virus tidak akan menyebabka penyakit.

"CoronaVac adalah metode (vaksin) yang lebih tradisional, yang berhasil digunakan di banyak vaksin terkenal seperti rabies," kata Associate Prof Luo Dahai dari Nanyang Technological University, dilansir BBC.

Sinopharm: Sama halnya dengan CoronaVac, vaksin BBIBP-CorV, merupakan vaksin tidak aktif, menurut New York Times. Begitu vaksin masuk ke dalam tubuh, beberapa virus tidak akrif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.

Sel yang menghadirkan antigen merobek virus corona dan menampilkan beberapa fragmennya. Kemudian, sel T akan mendeteksi fragmen tersebut.

Jika fragmen cocok dengan salah satu protein permukaannya, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.

3. Suhu penyimpanan

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

Sinovac: CoronaVac harus disimpan dalam suhu dua hingga 8 derajat Celcius, dan suhu ini harus tetap terjaga.

Sinopharm: Tidak berbeda dengan vaksin milik Sinovac, BBIBP-CorV dapat disimpan dalam suhu normal dua hingga 8 derajat Celcius.

Baca Juga: Selain Vaksin, Pfizer Berencana Sediakan Antivirus Covid-19 Berbentuk Pil

“Kami tidak mengubah atau meningkatkan infrastruktur kami untuk tujuan penyimpanan. Vaksin disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celcius. Jadi, dapat disimpan di lemari es obat di mana semua obat dan vaksin standar kami simpan, ”kata Nabil Debouni, Direktur Medis Grup, VPS Healthcare, dikutip Khaleej Times.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI