“Kesimpulannya belum cukup bukti untuk menyatakan antara hubungan mata buram dan kelemahan anggota gerak dengan vaksinasi COVID-19,” kata dia membacakan surat dari Komnas KIPI yang ditandatangani oleh Ketua Komnas KIPI Prof dr Hindra Irawan Satari.
“Kalau ada reaksi vaksin yang berat itu dari 1 juta orang yang divaksinasi,hanya satu orang yang mengalami tapi itu masih bisa disokong yang lainnya dan terlindungi. Namun efek samping tersebut sangat kecil dibanding dengan manfaat yang akan dirasakan dengan diimunisasi, yaitu lebih banyak keuntungannya,” tutur Kusnandi.
Adapun SA saat ini kondisinya mulai membaik dan bukan mustahil untuk bisa disembujkan. KIPI Kabupaten Sukabumi mengatakan, saat ini gerakan tangan SA sudah menunjukkan perbaikan, sudah bisa memijat. Namun untuk kaki belum maksimal. SA masih harus menjalani fisioterapi untuk mengembalikan fungsi motoriknya. [Antara]