Suara.com - Amerika Serikat sempat menjadi episentrum penularan Covid-19 pada pertengahan 2020 lalu. Puncaknya pada Oktober tahun lalu, paparan infeksi Covid-19 di AS mencapai di atas 100 ribu kasus per hari.
Kini negara tersebut mencatatkan jumlah kasus Covid-19 terbanyak nomor satu di dunia dengan total saat 33,47 juta kasus, catat data worldometers per Senin (10/5) pukul 08.00 WIB.
Setelah program vaksinasi Covid-19 diluncurkan AS pada Desember 2020, kasus baru yang dilaporkan berangsur turun. Sejak bulan lalu, kasus harian AS tercatat telah mampu di bawah 50 ribu per hari.
Dengan tingkat cakupan vaksin rata-rata 2 juta per hari, AS diperkirakan akan mencapai standar kekebalan kelompok dalam empat bulan ke depan.
Okupansi tempat tidur rumah sakit AS yang ditempati oleh pasien Covid-19 juga telah turun menjadi 5,37 persen, terendah sejak 5 Oktober 2020, menurut Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS.
Direktur National Institutes of Allergy and Infectious Diseases dr. Anthony Fauci memprediksi AS akan dalam kondisi normal pada tahun depan.
"Saya percaya bahwa kita akan sedekat mungkin untuk kembali normal semampu kita. Dan ada beberapa syarat untuk itu. Kami harus memastikan bahwa kami mendapatkan proporsi yang sangat besar dari populasi yang divaksinasi," kata Fauci dalam program talkshow ABC, dikutip dari Fox News.
Jika sebagian besar populasi AS telah divaksinasi, maka virus corona itu pun akan kehilangan tempat tinggalnya, lanjut dr. Fauci.
"Tidak banyak orang yang rentan di sekitar, Anda tidak akan melihat lonjakan. Anda tidak akan melihat jenis angka yang kita lihat sekarang," katanya.
Baca Juga: Kasus Kematian Tertinggi Riau, Sehari 26 Meninggal Akibat Covid-19
Meski masih diperingkat pertama dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, kasus harian AS rata-rata lebih sedikit daripada Brasil dan India.