Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli, Bagaimana Nasib Anak dengan Penyakit Bawaan?

Senin, 07 Juni 2021 | 15:21 WIB
Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli, Bagaimana Nasib Anak dengan Penyakit Bawaan?
Sejumlah siswa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka di SD Cimahi Mandiri 2, Cimahi, Jawa Barat, Senin (24/5/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang dengan penyakit bawaan atau komorbid terbukti lebih rentan tertular infeksi Covid-19. Lantas bagaimana dengan anak dengan penyakit bawaan, haruskah mengikuti sekolah tatap muka yang kemungkinan akan dimulai pada Juli 2021 nanti?

Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur dr. Tuty Mariana menyarankan orangtua untuk memerhatikan kondisi lingkungan rumah serta sekolah sebelum mengizinkan anak melakukan sekolah tatap muka.

"Keputusan membolehkan anak kembali ke sekolah bergantung pada situasi penularan Covid-19 di lingkungan terkait, kesiapan sekolah dalam memberikan perlindungan, dan kesehatan anak itu sendiri."

"Bila ada masalah kesehatan yang membuat anak lebih rentan terhadap penularan Covid-19 di sekolah, orang tua sebaiknya memilih pembelajaran jarak jauh dulu," saran dokter Tuty melalui keterangan tertulis kepada suara.com, Senin (7/6/2021).

Sejumlah siswa mengikuti upacara pembukaan proses belajar tatap muka di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (24/5/2021).  ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Sejumlah siswa mengikuti upacara pembukaan proses belajar tatap muka di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (24/5/2021). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Kata Tuty, orangtua dan masyarakat di lingkungan sekolah wajib mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 pada anak-anak. Sebab, anak juga bisa terinfeksi virus di rumah atau di jalan saat perjalanan pergi atau pulang sekolah.

"Orang dewasa berusia 60 tahun ke atas dan masyarakat yang memiliki penyakit komorbid lebih berisiko sakit parah dan meninggal ketika terinfeksi virus corona. Maka dari itu, aturan pembukaan kembali sekolah mesti mengacu pada data tersebut," ucapnya.

Panduan dari pemerintah menyatakan guru dan staf bisa kembali ke sekolah asal dalam kondisi sehat sehat. Apabila anak memiliki komorbid, orangtua mesti memastikan penyakit yang diderita anak dalam kondisi terkendali.

Berikut tips dari Dokter Spesialis Anak Primaya Evasari Hospital dr. Ria Yoanita agar anak aman ke sekolah di tengah Pandemi Covid-19:

1. Cek Kesehatan Anak, Tetap di Rumah Jika Sakit
Di masa pandemi Covid-19, setidaknya ada termometer untuk mengukur suhu tubuh anak setiap hari. Akan lebih baik lagi jika ada thermo gun yang lebih cepat menampilkan hasil pengukuran suhu tanpa bersentuhan dengan permukaan kulit. Jika suhu tubuh anak di atas batas, batuk, dan sesak napas sebaiknya minta izin untuk tetap di rumah.

Baca Juga: Tanggapan KPAI Terkait Sekolah Tatap Muka, Perubahan Umum Vagina Setelah Melahirkan

2. Mengajarkan Praktik Kebersihan untuk Anak
Kebanyakan anak memang cenderung sulit menjaga kebersihan. Untuk itu, diperlukan trik agar anak bisa mempraktekkan hidup bersih. Ajarkan anak beberapa hal berikut;

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI