Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran 2021 Lebih Rendah daripada Tahun Lalu

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 11 Juni 2021 | 09:34 WIB
Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran 2021 Lebih Rendah daripada Tahun Lalu
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah menyebut kenaikan kasus Covid-19 pasca lebaran sudah diprediksi. Namun, penambahan kasus yang terjadi masih lebih sedikit daripada periode yang sama tahun lalu.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengemukakan peningkatan kasus COVID-19 hingga pekan ketiga usai Idul Fitri 2021 relatif lebih rendah.

"Jika disandingkan periode yang sama pada tahun 2020, kenaikan pada tahun ini angkanya lebih rendah," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta

Wiku melaporkan kenaikan kasus hingga pekan ketiga usai libur Idul Fitri 2021 mencapai 53,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar 80,5 persen.

Jika dilihat perbandingan pada pekan ketiga usai Idul Fitri 2020 dan 2021, kata Wiku, perbedaan angkanya terlihat semakin signifikan. Meski demikian, potensi lonjakan diperkirakan masih terus berlangsung hingga awal Juni 2021.

Wiku mengimbau pemerintah daerah untuk segera mengantisipasi sebelum keadaan menjadi kritis dan tidak terkendali.

"Jangan sampai terlambat hingga situasinya menjadi kritis dan tidak terkendali. Mohon kepada seluruh bupati dan wali kota untuk segera memperbaiki penanganan COVID-19 di daerah masing-masing," ujarnya.

Wiku menambahkan saat ini ada dua provinsi penyumbang kasus terbesar yang masih bertahan dalam lima besar kenaikan kasus tertinggi, yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Secara perbandingan, di tahun 2020 kenaikan tertinggi berada di Jawa Timur, yakni 535 persen, diikuti Sulawesi Selatan 293 persen, Kalimantan Selatan 113,8 persen, Jawa Tengah 44,2 persen dan DKI Jakarta 38,4 persen.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Wakil Bupati Bantul Klaim Penanganan Cepat

"Masing-masing provinsi itu juga memiliki kabupaten/kota yang paling berkontribusi dari tingginya kasus," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI