Mengenal Lebih Dekat Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Sinopharm

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 21 Juni 2021 | 11:05 WIB
Mengenal Lebih Dekat Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Sinopharm
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Karena itu, di Inggris, badan otoritas setempat merekomendasikan bagi mereka yang berusia di bawah 40 tahun untuk menggunakan vaksin selain AstraZeneca. Namun demikian, jika sudah menggunakan vaksin AstraZeneca pada suntikan pertama dan tidak mengalami masalah apapun, disarankan untuk meneruskan suntikan kedua dengan vaksin Astra Zeneca lagi.

Bagaimana dengan orang-orang yang memiliki riwayat pembekuan darah? Apakah boleh menggunakan vaksin AstraZeneca?
Sebenarnya belum ada bukti bahwa orang-orang dengan riwayat pembekuan darah (deep vein thrombosis, stroke, jantung iskemi) berisiko mengalami pembekuan darah akibat vaksin. Yang lebih berisiko justru mereka yang pernah mengalami heparin-induced thrombocytopenia and thrombosis (HITT or HIT type 2), namun kejadian ini pun sangat jarang. Namun demikian, untuk kehati-hatian, ada baiknya mereka yang punya riwayat pembekuan darah tidak menggunakan vaksin jenis ini.

VAKSIN SINOPHARM
Vaksin Sinopharm merupakan vaksin buatan China dan telah diujikan di beberapa negara. Vaksin Sinopharm telah masuk dalam list WHO dan mendapatkan EUA di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Yordania, dan kini juga di Indonesia. Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi.

Dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78%, dan vaksin ini dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas sampai lansia. Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac, maka profil efek sampingnya juga mirip, di mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau terkategori sangat jarang.

Apa saja efek sampng/KIPI yang mungkin timbul dari vaksin Sinopharm?
Efek samping yang dijumpai dalam uji klinik adalah efek samping lokal yang ringan, seperti nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, dan efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare dan batuk. Efek-efek samping ini segera membaik dan umumnya tidak memerlukan pengobatan.

Bagaimana saran untuk program vaksinasi?
Masyarakat tidak perlu kuatir dengan efek samping vaksin, baik vaksin AstraZeneca maupun Sinopharm. Secara umum, dari hasil eveluasi terhadap uji klinik yang telah melibatkan ribuan orang di berbagai negara, manfaat vaksin jauh melebihi risiko efek sampingnya. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) secara umum bersifat ringan sampai sedang dan bersifat individual, dan adanya KIPI juga menunjukkan bahwa vaksinnya sedang bekerja. Namun jika ada KIPI yang dirasa berat, segera saja dilaporkan kepada kontak yang sudah diberikan untuk bisa segera mendapatkan penanganan. Selain ditangani, KIPI juga akan dievaluasi oleh Komite KIPI terkait dengan hubungan kausalitasnya dengan vaksin sehingga bisa menjadi data yang berharga dalam program vaksinasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI