Diyakini bahwa hormon ini menekan nafsu makan dengan memperlambat laju pengosongan perut dan meningkatkan pemecahan karbohidrat yang disimpan di hati dan otot untuk mengisi bahan bakar tubuh Anda.
Terlebih lagi, satu penelitian mengamati bahwa kadar ghrelin, hormon rasa lapar, lebih rendah di pagi hari daripada malam sebelumnya. Ini juga bisa menjelaskan mengapa Anda merasa kurang lapar saat bangun.
Terakhir, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar leptin, hormon yang meningkatkan perasaan kenyang, mungkin juga lebih tinggi di pagi hari. Namun, penelitian menunjukkan hasil yang beragam.
Perhatikan bahwa fluktuasi hormon harian ini sangat alami dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika Anda mengalami perubahan mendadak atau ekstrim dalam rasa lapar atau nafsu makan, pertimbangkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan.
3. Anda merasa cemas atau depresi
Kecemasan dan depresi dapat secara signifikan memengaruhi tingkat rasa lapar Anda. Selain gejala seperti gangguan tidur, kelelahan, dan kehilangan minat, depresi dapat menyebabkan perubahan nafsu makan.
Sementara itu, kecemasan dapat meningkatkan kadar hormon stres tertentu yang mengurangi nafsu makan. Namun, kecemasan dan depresi mempengaruhi orang secara berbeda. Beberapa penelitian menemukan bahwa kondisi ini malah terkait dengan peningkatan nafsu makan dan asupan makanan bagi sebagian orang.
Jika Anda mengalami kecemasan atau depresi dan menduga bahwa hal itu mungkin memengaruhi nafsu makan Anda atau aspek lain dari kesehatan Anda, bicarakan dengan profesional kesehatan untuk menentukan perawatan terbaik untuk Anda.
4. Sedang hamil
Baca Juga: Curhat Ibu Kini Kehilangan Gigi, Gara-Gara Suka Atasi Stres dengan Mengunyah Tanah
Morning sickness adalah masalah umum yang ditandai dengan mual dan muntah. Ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang selama kehamilan.