Sydney Lockdown, Kasus Covid-19 di Australia Kok Malah Tinggi?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 13 Juli 2021 | 07:00 WIB
Sydney Lockdown, Kasus Covid-19 di Australia Kok Malah Tinggi?
Sydney, Australia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas kesehatan Australia melaporkan kenaikan kasus Covid-19, meskipun upaya lockdown sudah dilakukan di kota dengan populasi terpadat, Sydney.

Dilansir ANTARA, varian Delta Covid-19 disebut sebagai biang kerok kenaikan kasus yang membuat Australia lockdown untuk ketiga kalinya selama pandemi.

Negara bagian New South Wales itu melaporkan 112 kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal, yang hampir semua kasusnya berada di Sydney. Hal itu menandai hari kelima berturut-turut dari rekor jumlah kasus COVID-19 di negara bagian tersebut.

Namun, ada secercah cahaya saat jumlah orang yang baru terinfeksi COVID yang keluar beredar di komunitas saat masih terinfeksi turun menjadi 34 orang, dari 45 orang pada Minggu (11/7).

Pemimpin New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan kemajuan angka itu dalam beberapa hari mendatang akan menentukan apakah penguncian di Sydney akan berakhir pada Jumat (16/7) atau akan diperpanjang.

"Itulah angka yang kita butuhkan untuk sebisa mungkin mendekati nol (kasus)," kata Berejiklian dalam pengarahan hariannya yang disiarkan di televisi.

"Ini terserah kita. Saran ahli kesehatan akan didasarkan pada perkembangan angka-angka kasus itu. Saya sudah sangat menjelaskan tentang hal itu," ujarnya.

Berejiklian mengatakan mayoritas kasus COVID-19 pada Senin adalah para anggota keluarga atau teman dekat dari orang-orang yang sudah terinfeksi.

Tindakan penguncian di Sydney, yang merupakan rumah bagi seperlima dari 25 juta penduduk Australia, diperketat selama akhir pekan. Penguncian di kota itu membatasi penduduk hanya dapat keluar dalam jarak 10 kilometer dari rumah untuk berolahraga.

Baca Juga: 20.475 Pasien Sembuh, Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta Berkurang Jadi 82.687 Orang

Selain itu, pertemuan di luar ruangan dibatasi untuk dua orang dan hanya satu orang di rumah yang dapat meninggalkan rumah setiap hari untuk membeli kebutuhan pokok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI