Kementerian Kesehatan Jepang telah memutuskan untuk menarik beberapa dosis sebagai tindakan pencegahan setelah berkonsultasi dengan Takeda.
Namun mereka mengatakan akan berusaha untuk meminimalkan dampak penarikan pada program vaksinasi.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan tidak ada kasus yang dilaporkan tentang masalah kesehatan terkait suntikan yang terkontaminasi.
Antara 6 Agustus dan 20 Agustus, vaksin dari lot tersebut digunakan di pusat vaksinasi publik massal di Osaka, menurut kementerian pertahanan.
Kementerian tidak mengatakan berapa banyak orang yang terkena dampak.
Japan Airlines mengatakan telah membatalkan beberapa vaksinasi COVID-19 untuk karyawannya pada Kamis setelah menerima vaksin Moderna yang terkontaminasi.
Operator Jepang lainnya, ANA, juga menunda vaksinasi pada Kamis menurut kantor berita Kyodo.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada Rabu bahwa sekitar 60 persen masyarakat akan divaksinasi penuh pada akhir September.
Jepang memiliki cukup vaksin untuk memberikan dosis penguat jika keputusan seperti itu diambil.
Baca Juga: Dokter Tegaskan Vaksin Moderna Bukan Khusus untuk Pasien Penyakit Autoimun