Penelitian: Berbagai Kondisi Berikut Jadi Pemicu Keparahan Covid-19 pada Anak

Sabtu, 18 September 2021 | 07:49 WIB
Penelitian: Berbagai Kondisi Berikut Jadi Pemicu Keparahan Covid-19 pada Anak
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak-anak mayoritas akan mengalami penyakit ringan selama infeksi Covid-19. Oleh karenanya, hanya sedikit yang diketahui tentang faktor klinis terkait keparahan Covid-19 pada anak.

Melansir dari Healthshots, sebuah studi baru berusaha untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan infeksi virus corona yang parah pada anak-anak. Temuan penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Hospital Medicine.

Dalam upaya membantu strategi mitigasi untuk anak-anak yang berisiko tinggi terkena penyakit Covid-19 parah, sekelompok dokter di Rumah Sakit Anak Monroe Carell Jr di Vanderbilt mempelajari data dari 45 rumah sakit anak di seluruh Amerika Serikat. Setidaknya sekitar 20.000 pasien anak dilibatkan.

"Ini adalah salah satu studi multisenter terbesar pada anak-anak dengan Covid-19 di Amerika Serikat," kata James Antoon, MD, PhD, FAAP, asisten profesor Pediatri di Rumah Sakit Anak dan penulis utama studi tersebut.

"Dan mengingat baru-baru ini, mengenai peningkatan kasus Covid-19 secara nasional dan fakta bahwa sebagian besar anak-anak tetap tidak divaksinasi, temuan ini harus diperhitungkan ketika mempertimbangkan strategi pencegahan di sekolah dan merencanakan vaksinasi bila tersedia untuk anak-anak di bawah 12 tahun," imbuhnya.

Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)

Studi ini menentukan faktor-faktor yang terkait dengan penyakit parah dan hasil kesehatan yang buruk di antara anak-anak yang datang ke rumah sakit dengan Covid-19. Mereka yang terkena Covid-19 mayoritas telah memiliki penyakit pendasari, termasuk usia yang lebih tua dan penyakit penyerta kronis seperti obesitas, diabetes dan kondisi neurologis, antara lain.

"Faktor-faktor ini membantu mengidentifikasi anak-anak rentan yang kemungkinan besar memerlukan rawat inap atau mengembangkan penyakit Covid-19 yang parah," kata Anton.

"Temuan kami juga menyoroti anak-anak yang harus diprioritaskan untuk vaksin Covid-19 ketika disetujui oleh FDA [Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat]," tambah Anton.

Studi kohort retrospektif mencatat bahwa sekitar 1 dari setiap 4 anak yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 mengalami penyakit parah dan memerlukan perawatan ICU selama April dan September 2020.

Baca Juga: Penambahan 233 Kasus Covid-19, 6 Wilayah di Kaltim Tak Ada Kasus Meninggal

"Di seluruh negeri ada perdebatan sengit tentang cara terbaik untuk melindungi anak-anak dan sekolah dari Covid-19," kata Anton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI