Pakar lain setuju. Meskipun ada kemungkinan keduanya terkait, sulit untuk mengetahui dengan pasti.
"ADEM bisa disebabkan oleh berbagai infeksi seperti influenza, virus hepatitis, atau virus pernapasan lainnya, serta bakteri seperti mikoplasma," ujar sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Amesh A. Adalja, MD.
Amesh melanjutkan, "Aku pikir mungkin saja SARS-CoV-2 dapat menyebabkan ADEM, seperti virus penarpasan lainnya dapat menyebabkan kondisi ini."
Tetapi Amesh mengatakan bahwa ini adalah kejadian langka dan bukan dari infeksi yang diduga, terutama pada anak-anak.