Cegah Kena Malaria, Panitia dan Atlet PON XX Papua Perlu Lindungi Diri

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 22 September 2021 | 06:15 WIB
Cegah Kena Malaria, Panitia dan Atlet PON XX Papua Perlu Lindungi Diri
Nyamuk anopheles penyebab KLB malaria di Lombok Barat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit malaria mengancam kesehatan panitia dan atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional ke-20 alias PON XX Papua.

Untuk itu, pencegahan penyakit malaria juga perlu dilakukan lewat kesadaran diri masyarakat dengan menjaga pola hidup sehat agar imunitas tubuh tetap terjaga optimal. Asupan obat pencegah pun direkomendasikan oleh kalangan dokter.

Salah satunya adalah obat antibiotik bermerek dagang "Doxycycline" yang digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, khususnya malaria.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI Didik Budijanto obat tersebut bukan merupakan doping sehingga tidak akan mengganggu penampilan atlet.

"Pemerintah memang mensyaratkan pemberian Doxycycline ketika ada yang mau ke Papua. Seminggu sebelumnya minum obat itu untuk mencegah supaya tidak terinfeksi gigitan nyamuk Anopheles," katanya.

Menurut Didik sudah sejak lama program itu dihapus oleh pemerintah sebab penanganan malaria lebih mengutamakan pencegahan.

Namun seiring penyelenggaraan PON Papua, Kemenkes RI kembali merekomendasikan pemberian obat tersebut kepada peserta PON.

Seorang dokter di Klinik LKBN ANTARA Maria Ulfa mengatakan Doxycycline dianjurkan untuk diminum sebanyak satu tablet 100 mg per hari.

Dikonsumsi mulai dari dua hari sebelum pergi ke daerah endemi malaria sampai empat pekan setelah pulang ke tempat asal.

Baca Juga: Jelang PON XX Papua, Kemenkes Waspadai Penularan Malaria di Stadion

Menurut Ulfa obat tersebut dikonsumsi pada jam yang sama setiap hari. Baiknya setelah makan malam atau dua jam sebelum tidur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI