Heboh Virus Corona Varian R.1, Benarkah Lebih Menular dan Berbahaya?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 27 September 2021 | 12:41 WIB
Heboh Virus Corona Varian R.1, Benarkah Lebih Menular dan Berbahaya?
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Masalahnya adalah mutasi ini memang memiliki mutasi yang kita lihat dengan varian B dan G yang dilupakan orang," katanya.

Seberapa mendominasinya suatu strain, Dr. Adalja menekankan, lebih berkaitan dengan transmisibilitasnya—dan, sekali lagi, sangat tidak mungkin yang satu ini akan menggantikan varian Delta.

Saat ini, varian R.1 hanya menyumbang 0,5 persen dari kasus COVID-19 di AS dan di seluruh dunia; menurut Ramon Lorenzo Redondo, PhD, asisten profesor peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg Northwestern. 

Mutasi R.1 belum diurutkan—atau diidentifikasi secara genetik—dalam kasus AS sejak awal Agustus.

"Versi virus ini tidak pernah menyumbang lebih dari 1 persen kasus di seluruh dunia, bahkan pada puncaknya," kata Redondo.

Semua tindakan keamanan yang sama yang diterapkan sebelumnya masih berlaku ketika strain baru diidentifikasi. "Akan ada banyak varian baru seperti ini," kata Dr. Adalja. "Yang penting untuk diingat tentang semua ini adalah sulit bagi mereka untuk melakukan apa pun dalam skala besar ketika negara ini sudah dimandikan dengan versi virus yang paling cocok."

Menurut Redondo, cara terbaik untuk menjaga diri Anda aman dari Delta, R.1, atau jenis SARS-Cov-2 apa pun, adalah dengan mendapatkan vaksinasi lengkap dan terus mempraktikkan tindakan pencegahan yang direkomendasikan CDC, seperti penggunaan masker di tempat umum. Melindungi diri Anda dari infeksi juga merupakan metode paling efektif untuk menghentikan virus agar tidak terus bermutasi.

"Satu-satunya cara untuk menghentikan varian baru adalah dengan menghentikan jumlah infeksi," kata Redondo. "Jika Anda mendorong populasi ke jumlah yang sangat rendah dan keragamannya terbatas, virus tidak dapat berkembang sebanyak itu."

Baca Juga: Firdaus Targetkan Pekanbaru Berstatus PPKM Level 1 dalam Dua Minggu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI