Suara.com - Sejak pandemi virus corona terjadi, para ahli menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi suplemen tambahan agar terlindung dari penularan Covid-19. Salah satu suplemen yang disarankan adalah vitamin D.
Tetapi, mengonsumsi vitamin D juga dapat menimbulkan efek samping. Terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau meminum dosis tinggi.
Sebab, vitamin D larut dalam lemak. Artinya, dapat menumpuk di simpanan lemak tubuh hingga mancapai tingkat menjadi racun, lapor Insider.
Untuk menghindari keracunan vitamin D, kebanyakan orang dewasa tidak boleh mengonsumsi lebih dari 4.000 IU per hari.
Spesialis pengobatan integratif di Providence St. Jude Medical Center, Rajsree Nambudripad, MD, mengatakan orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D harus memeriksakan kadar darahnya setiap tiga hingga enam bulan.

Kisaran konsentrasi vitamin D dalam darah yang sehat adalah antara 60 hingga 80 ng/ml. Jadi, seseorang harus berhenti mengonsumsi suplemen vitamin ini jika kadarnya melebihi 100 ng/ml.
"Saat itulah efek samping mungkin muncul," kata Nambudripad.
Keracunan vitamin D dapat menimbulkan gejala:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Kehilangan selera makan
- Tubuh lemah
- Haus dan buang air kecil secara berlebihan
- Terbentuk batu ginjal
- Kebingunan
- Nyeri
Untungnya, internis Spectrum Health, Erin McNeely, mengatakan keracunan vitamin D jarang terjadi.
Baca Juga: Ahli Sarankan Jangan Konsumsi 2 Suplemen Bersamaan, Ini Bahayanya!
"Umumnya Anda harus mengonsumsi vitamin D dalam jumlah banyak setiap hari sebelum Anda mengalami efek samping racunnya," tandas McNeely.