Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa Indonesia tidak luput dari sebaran virus corona varian Delta. Namun, varian Delta yang ada juga terus bermutasi.
Juru bicara Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengungkapkan, saat ini sudah ditemukan 22 mutasi baru dari varian Delta di Indonesia. Sehingga total ada 23 varian Delta yang asli dari India.
"Varian Delta sampai saat ini sudah ada 75 kurang lebih variasinya. Di Indonesia sendiri sudah ada 23," kata Nadia dalam webinar Satgas Covid-19, Kamis (4/11/2021).
Untuk varian Delta A.Y 4.2 yang sudah menjadi varian of monitoring dari badan kesehatan di Inggris, belum ditemukan di Indonesia, kata Nadia.
Tapi, ia mengingatkan bahwa bukan tidak mungkin varian tersebut akhirnya sampai ke Indonesia bukan melalui pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Bisa saja varian A.Y 4.2 ini tidak dibawa oleh pelaku perjalanan, tapi karena adanya kemungkinan mutasi dari kita sendiri," ucapnya.
Hal itu pula yang jadi penyebab ditemukannya 22 mutasi baru varian Delta di Indonesia saat ini.
Oleh sebab itu, selain memperketat pintu keluar masuk orang dari negeri, Nadia mengingatkan agar masyarakat di dalam negeri juga harus tetap taat jalankan protokol kesehatan.
Ia mengungkapkan bahwa varian Delta memang lebih banyak ditemukan di kota-kota besar. Khususnya di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Meningkat, Bupati Minta Warga Jangan Sembrono
"Paling tinggi memang seperti DKI Jakarta itu 1.300 kasus, Jawa Tengah ada sekitar 300-an, Jawa Barat ada 700 kasus varian Delta yang sudah dilaporkan," ujarnya.