Suara.com - Dahulu, sebagian besar wanita ingin nikah muda dan segera memiliki anak sebelum usia 30 tahun. Tapi sekarang, sudah banyak wanita yang nyaman meniti karir dan mungkin berencana menikah setelah usia 30 tahun.
Menikah sebelum atau sesudah usia 30 tahun adalah pilihan setiap orang yang tidak ada salah atau benar. Tapi, memiliki anak sebelum atau sesudah usia 30 tahun pasti juga akan memberikan pengalaman berbeda.
Beberapa ahli pun mendukung wanita untuk memiliki anak setelah usia 30 tahun, tapi ada pula yang menjelaskan dampak buruknya.
Karena, fakta bahwa memiliki anak seiring bertambahnya usia yang semakin tua akan berdampak pada perkembangan anak itu tidak bisa dihindari.
Berikut dilansir dari Times of India, beberapa kelebihan dan kekurangan memiliki anak sebelum atau sesudah usia 30 tahun.
![ilustrasi keguguran [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/15/55007-ilustrasi-keguguran-shutterstock.jpg)
1. Keguguran
Ilmu pengetahuan populer menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki anak di usia 20 tahun lebih berisiko rendah keguguran dan bayi lahir cacat. Karena, sistem reproduksi pria dan wanita usia 20-an masih berfungsi secara efisien.
Setelah usia 40-an, pria akan mengalami penurunan jumlah dan kualitas sperma. Begitu pula wanita yang akan mengalami penurunan jumlah dan kualitas sel telur. Kondisi metabolisme tambahan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes membuatnya lebih sulit untuk hamil.
2. Perkembangan mental anak
Baca Juga: Dokter Temukan Antibodi Virus Corona Bertahan Dalam ASI selama 10 Bulan
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa usia ibu yang lebih tua bisa menyebabkan penurunan hasil neurokognitif.