Selian itu, perasaan marah juga melepaskan adrenalin yang menyebabkan otot menegang dan tekanan darah meningkat. Ada juga penelitian yang menghubungkan kemarahan dengan penyakit jantung dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
3. Rasa takut
Tubuh akan memberikan respons melawan atau lari ketika merasa takut. Karena, rasa takut ini juga melepaskan hormon epinefrin dan norepinefrin, yang membantu mempersiapkan otot kita untuk tindakan kekerasan.
Hormon-hormon ini meningkatkan aktivitas di jantung dan paru-paru, yang bertepatan dengan atlas emosional yang dirumuskan oleh tim peneliti.
Sama halnya dengan emosi negatif, ketakutan terus-menerus dapat menyebabkan stres kronis yang bisa mempengaruhi memosi dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
4. Kesedihan
Penelitian telah menunjukkan bahwa depresi dapat menyebabkan perubahan fisik di otak, sakit kepala dan peradangan.
Perasaan tertekan juga dapat mengakibatkan hilangnya minat pada hal-hal tertentu, yang mumbuat semua anggota badan tidak aktif terlalu aktif sehingga mengakibatkan hal buruk.
5. Kecemasan
Baca Juga: Pakar Merekomendasikan Jenis Masker Ini agar Terlindung dari Virus Corona Omicron
Emosi kecamasan ini bisa memicu adrenalin dan meningkatkan laju pernapasan sehingga otak mendapatkan lebih banyak oksigen. Detak jantung yang cepat, nyeri dada dan mual adalah gejala serangan kecemasan.