2. Psikosis
Psikosis juga mungkin menyebabkan anak-anak lebih agresif. Misalnya, anak-anak dengan skizofrenia sering merespons rangsangan internal yang dapat mengganggu. Kadang-kadang, anak-anak dengan skizofrenia menjadi tidak percaya atau paranoid sehingga menyerang orang lain, karena ketakutannya sendiri.
3. Frustasi
Anak-anak yang memiliki masalah dengan kognisi atau komunikasi juga cenderung lebih agresif. Saat anak-anak dengan kondisi ini menjadi agresif, mereka sering kesulitan mengatasi kecemasan atau frustrasi karena tidak bisa mengungkapkan perasaannya ke orang lain
4. Impulsivitas
Pada anak-anak dengan ADHD, impulsif dan pengambilan keputusan yang buruk dapat menyebabkan perilaku agresif. Anak-anak ini sering tidak mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka, yang mungkin terlihat tidak berperasaan atau jahat.
5. Trauma
Adda kalanya agresi pada anak-anak atau remaja dipicu oleh stresor dalam situasi mereka dan tidak mewakili penyakit emosional yang mendasarinya. Perilaku agresi yang lebih sering terjadi pada anak bisa disebabkan oleh masalah emosional yang sedang berkembang dan membuat trauma.
Baca Juga: Setelah Omicron, Muncul Lagi Virus Covid-19 Baru Bernama IHU