Studi ini bukan yang pertama kali menemukan efek samping berupa pemfigoid bulosa setelah vaksinasi.
Sebuah penelitian dalam jurnal Dermatology Therapy, para peneliti melaporkan kasus seorang pria berusia 83 tahun dengan riwayat eritema multipel dan lepuh dengan gatal selama 30 hari.
Pria itu memiliki kondisi kesehatan yang cukup baik dan sedang tidak menderita penyakit apapun. Bahkan, ia juga tidak memiliki riwayat keluarga menderita kelainan kulit maupun penyakit serius.
Pasien mengembangkan lesi bulosa pertama satu minggu setelah dosis pertama vaksin Pfizer. Ia mengalami sedikit lepuh yang terletak di kakinya.
Setelah 3 hari mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer, pasien mulai mengembangkan lepuh baru pada anggota tubuhnya yang lain.
Lepuh pemfigoid bulosa biasanya berkembang di area kulit yang sering melentur, seperti perut bagian bawah, paha atas atau ketiak.
Berikut ini gejala pemfigoid bulosa, antara lain:
- Kulit gatal, berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum lepuh terbentuk
- Lepuh besar yang tidak mudah pecah saat disentuh, sering kali di sepanjang lipatan kulit
- Kulit di sekitar lepuh yang normal, kemerahan atau lebih gelap dari biasanya
- Eksim atau ruam seperti gatal-gatal
- Lepuh kecil atau luka di mulut atau selaput lendir lainnya (pemfigoid selaput lendir jinak).
"Lepuh terjadi karena kerusakan pada sistem kekebalan tubuh Anda," jelas ahli.