Menurut Belsie González, juru bicara CDC, wanita cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi, kapasitas paru-paru yang lebih rendah, dan sistem kekebalan yang terganggu selama kehamilan.
Padahal, sejauh ini varian Omicron ini dipercaya kemungkinannya kecil untuk berkembang seperti varian virus corona lainnya.
Bahkan, banyak peneliti menegaskan hal ini karena varian Omicron hanya menginfeksi bagian atas tubuh, bukan paru-paru.
Dokter Scott Robert, profesor penyakit menular di Yale School of Medicine di New Haven, baru-baru ini mengatakan bahwa lebih sedikit pasien yang dirawat di ICU dengan pneumonia.
"Sejumlah penelitian berbasis laboratorium sekarang menunjukkan bahwa varian Omicron kurang mampu menginfeksi paru-paru seperti varian lainnya, sehingga menyebabkan lebih sedikit pasien yang dirawat dengan pneumonia," jelasnya.
Robert melihat mayoritas pasien yang terinfeksi Omicron memiliki penyakit ringan yang lebih terlokalisasi pada saluran pernapasan bagian atas.