"Virus ini terus berkembang, dan kami terus menghadapi hambatan besar dalam mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan di mana pun mereka membutuhkannya," kata Tedros.
Dia juga menyerukan peringatan tentang penurunan tingkat pengujian yang terjadi baru-baru ini.
"WHO khawatir beberapa negara secara drastis mengurangi pengujian. Ini menghambat kemampuan kita untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya," ujarnya.
Secara global, jumlah kasus baru memang turun 5 persen, dibandingkan minggu sebelumnya. Angka kematian juga turun sebanyak 8 persen.
Meski begitu, pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove memperingatkan bahwa penurunan kasus itu bisa jadi karena pengaruh jumlah tes yang juga berkurang drastis.
"Meskipun kami melihat tren menurun, masih ada lebih dari 10 juta kasus yang dilaporkan di tingkat global minggu lalu. Kita harus tetap waspada," kata Maria memperingatkan.
Dalam pembaruan mingguan tentang penyebaran virus corona, WHO mengatakan bahwa varian Omicron telah mendominasi infeksi di dunia.
WHO mengatakan Omicron menyumbang 99,7 persen dari sampel yang dikumpulkan dalam 30 hari terakhir yang telah diurutkan dan diunggah ke situs sains global GISAID.
Selain itu, kesetaraan vaksinasi tes, dan perawatan Covid-19 juga masih terjadi. Kondisi itu bisa memperpanjang waktu pandemi.
Baca Juga: Harga Daging Terus Meroket, Atang Trisnanto Sarankan Dua Hal Ini kepada Pemkot Bogor
Angka terbaru WHO menunjukkan 23 negara belum mencapai vaksinasi Covid-19 bahkan 10 persen dari populasinya. Sementara 73 negara belum mencapai target cakupan 40 persen yang ditetapkan untuk awal 2022.