Sedangkan dalam kasus ahli bedah pria, hasil operasi yang buruk ini lebih berisiko terjadi, yakni sekitar 39 persen risikonya pada kedua jenis kelamin pasien.
"Kami menemukan hasil buruk setelah operasi pada pasien yang dirawat oleh ahli bedah wanita hanya terbatas pada data pasien yang menjalani operasi elektif. Operasi elektif ini tidak melibatkan kondisi darurat medis dan sudah dijadwalkan sebelumnya," jelasnya.
Selain itu, ada beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa staf medis wanita cenderung merawat pasien lebih baik daripada staf medis pria.