Suara.com - Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang umum dialami oleh masyarakat. Penyakit ini terbagi menjadi penyakit yang menular dan tidak menular.
Belum lama ini, Indonesia dihebohkan dengan adanya kasus dermatitis atopik pada anak-anak. Dermatitis atopik atau eksim susu sendiri merupakan kondisi peradangan kulit yang kronis dan kambuh.
Meski banyak terjadi pada kelompok anak, namun dermatitis atopik juga dapat menyerang segala usia mulai dari bayi, remaja, dewasa, bahkan orang tua di umur emasnya.
Gejala eksim pada bayi umumnya pertama kali muncul saat usia dua sampai tiga bulan, pada anak kecil biasanya muncul di usia dua tahun hingga masa pubertas.
Anak-anak dengan dermatitis atopik sering mengalami disfungsi pelindung kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, bersisik, bergelombang, merah dan atau bengkak. Jika terjadi goresan kronis, kulit menjadi menebal dan atau mengeras.
Penyakit yang juga dikenal sebagai eksim kering ini bisa terus kambuh hingga dewasa, meski bagi sebagian anak gejalanya dapat membaik atau bahkan hilang.

Hal yang perlu diketahui, dermatitis atopik tidak bisa disembuhkan, tapi perawatan yang tepat bisa membantu mengendalikan dan meringankan gejalanya.
Angka Pengidap yang Makin Tinggi
Pada dasarnya, penyebab penyakit kulit sangat beragam mulai dari infeksi jamur, virus, dan bakteri yang kemudian menyebar melalui kontak langsung dengan kulit, udara, atau penggunaan barang bersama.
Berbagai macam faktor penyebab lainnya juga dapat disebabkan oleh faktor iklim, mulai dari suhu udara, kebersihan lingkungan dan juga kebersihan diri.
Baca Juga: 5 Cara Mengobati Gatal-Gatal, Mudah Dilakukan
Padatnya populasi masyarakat Indonesia terutama di kota besar, berikut dengan kondisi ekonomi dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebersihan kulit, turut memengaruhi angka kejadian berbagai penyakit kulit yang sering terjadi di Indonesia.
Penelitian oleh Soegiarto et al pada tahun 2019, melaporkan bahwa morbiditas penyakit alergi pada anak sekolah di kota metropolitan di Indonesia memiliki pola yang sama dengan negara berkembang lainnya.