Suara.com - Hong Kong melaporkan peningkatan jumlah anak-anak yang telah pulih dari virus corona Covid-19, tetapi menderita sindrom yang menyebabkan peradangan di berbagai bagian tubuh. Para ahli medis telah memperingatkan semua orangtua untuk memvaksinasi anak-anaknya guna mencegah peradangan pasca Covid-19.
Vaksin booster menjadi syarat mudik Lebaran 2022 yang ditetapkan pemerintah. Jika sudah mendapatkan vaksin booster, pemudik tidak perlu lagi menjalani tes swab PCR maupun antigen sebelum menggunakan transportasi darat, laut, dan udara. Simak fakta yang harus diketahui seputar vaksin booster!
Berita selengkapnya bisa Anda lihat daftarnya di bawah ini!
1. Sembuh dari Virus Corona Covid-19, Ahli Hong Kong Temukan Banyak Anak Alami Peradangan

Hong Kong melaporkan peningkatan jumlah anak-anak yang telah pulih dari virus corona Covid-19, tetapi menderita sindrom yang menyebabkan peradangan di berbagai bagian tubuh.
Para ahli medis telah memperingatkan semua orangtua untuk memvaksinasi anak-anaknya guna mencegah peradangan akibat virus corona Covid-19.
2. Terjawab Sudah! Ini 5 Fakta Tentang Vaksin Booster yang Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022

Vaksin booster menjadi syarat mudik Lebaran 2022 yang ditetapkan pemerintah. Jika sudah mendapatkan vaksin booster, pemudik tidak perlu lagi menjalani tes swab PCR maupun antigen sebelum menggunakan transportasi darat, laut, dan udara.
Baca Juga: Kemenkes Klaim Syarat Mudik Wajib Vaksin Booster Tidak Merepotkan Masyarakat
Jika Anda termasuk kelompok yang tidak bisa mendapatkan vaksin booster, maka mudik masih bisa dilakukan. Syaratnya adalah melampirkan hasil tes COVID-19 negatif satu hari sebelum menggunakan transportasi.
3. Beda dengan Varian XE, WHO Temukan Varian XD Justru Lebih Tidak Menular dari Lainnya!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melacak varian virus corona Covid-19 rekombinan, termasuk varian XE yang disebut lebih menular dari varian Omicron.
Babatunde Olowokure, direktur darurat Pasifik barat WHO, mengatakan varian XE yang merupakan virus rekombinan ini terjadi ketika setidaknya dua jenis virus berbeda menginfeksi sel yang sama dan bertukar gen di antara mereka.