Waduh, CDC Ungkap Gejala Tidak Biasa dan Aneh Cacar Monyet Saat Ini, Apa Itu?

Selasa, 28 Juni 2022 | 23:03 WIB
Waduh, CDC Ungkap Gejala Tidak Biasa dan Aneh Cacar Monyet Saat Ini, Apa Itu?
Cacar monyet alias monkeypox. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit alias CDC Amerika Serikat memperingatkan adanya lapotan tentang gejala tidak biasa pada infeksi cacar monyet atau monkeypox.

Gejala ini disebut tidak sesuai dengan gejala yang biasanya dicantumkan dalam panduan pencegahan dan pengendalian cacar monyet.

Mengutip Live Science, Selasa (28/6/2022) CDC mengatakan pola gejala cacar monyet saat ini cenderung menyimpang dari yang seharusnya.

Adapun disebutkan di awal infeksi, penderita akan merasakan demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan getah bening hingga kelelahan. Selanjutnya ruam khas cacar monyet mulai muncul.

Berdasarkan riwayat sebelumnya, kebanyakan pasien akan mengalami ruam cacar monyet, seperti benjolan kecil hingga berubah jadi jerawat besar berisi nanah di sekitar wajah dan rongga mulut kemudian berkembang ke telapak tangan dan telapak kaki.

Tapi alih-alih timbul di wajah, rongga mulut, tangan dan kaki, cacar monyet di AS saat ini gejala awalnya timbul ruam di alat kelamin, anus, dan beberapa jaringan lapisan mulut.

Bahkan beberapa pasien cacar monyet di AS mengalami nyeri di anus dan rektum (bagian akhir usus besar), pendarahan rektum, peradangan yang memberikan sensasi menyakitkan saat harus buang air besar.

Padahal sederet gejala itu bukanlah gejala khas cacar monyet, yang umumnya disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sekalipun.

Setelah gejala ruam di alat kelamin, anus dan mulut barulah ruam tersebar di beberapa area tubuh seperti wajah. Hal ini tidak hanya terjadi di AS, tapi juga beberapa gejala aneh cacar monyet di negara lain.

Baca Juga: Fakta Tentang Penyakit Cacar Monyet yang Mewabah: Gejala, Vaksin, dan Cara Pengobatannya

"Sekarang jelas bahwa ada situasi yang tidak biasa, yang berarti bahkan virus berperilaku tidak seperti biasanya di masa lalu," ujar Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI