Suara.com - Banyak mitos beredar seputar radang tenggorokan atau faringitis. Salah satunya air hangat bisa mengobati radang tenggorokan, yang menurut Dokter Tirta Mandira Hudhi bisa jadi mitos dan fakta sekaligus.
Ia menjelaskan bahwa secara teori kedokteran atau tindakan medis, air hangat tidak bisa mengobati radang tenggorokan atau tidak bisa memberikan kesembuhan.
"Saat radang itu terdapat infeksi atau nyeri saat menelan pada tenggorokan, tapi saat meminum air hangat itu akan memperlebar pembuluh darah kapiler sehingga akan terasa lebih lega," jelas dr. Tirta melalui konten edukasi di Instagram pribadinya, dikutip suara.com, Kamis (7/7/2022).
Ia mencontohkan kondisi ini serupa dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19, maka sangat disarankan mengonsumsi sup bawang tujuannya bukan untuk menyembuhkan, tapi memberikan efek kenyamanan.

"Memang dia tidak akan menyembuhkan Covid-19 tapi memberikan efek melegakan bagi tenggorokan dan juga hidung, sama halnya seperti jahe hangat, teh hangat, madu, air putih hangat, temulawak," jelas dr. Tirta.
Sehingga ia tidak melarang seseorang yang sedang flu, sakit tenggorokan atau infeksi lainnya mengonsumsi air hangat, tapi tujuannya bukan sebagai obat, tapi memberikan kenyamanan.
"Ini bisa menjadi mitos dan fakta atau berada di tengah tengah. Jika secara medis ini tidak benar karen sebenarnya tidak memberikan kesembuhan," tutupnya.
Sementara itu, air hangat memang terbukti membantu untuk mengurangi rasa nyeri tenggorokan. Uap hangat juga dapat membantu mengencerkan lendir yang menyumbat saluran napas.
Air hangat bisa dikonsumsi dengan menambahkan jahe, lemon, atau madu untuk membantu menenangkan tenggorokan yang nyeri.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Karat di Bagian Kolong Jok Jadi Indikasi Mobil Bekas Banjir?