Demi Keselamatan, 182 Jemaah Haji yang Sakit Akan Lakukan Safari Wukuf

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 07 Juli 2022 | 18:15 WIB
Demi Keselamatan, 182 Jemaah Haji yang Sakit Akan Lakukan Safari Wukuf
Ilustrasi Wukuf (Pixabay)

Suara.com - Kantor Kesehatan Haji Indonesia memastikan jemaah haji yang sakit tetap bisa melaksanakan ibadah wukuf di Arah, pada Puncak Haji 2022, Jumat Dzulhijjah.

Para jemaah yang sakit akan diantarkan ke Arafah untuk melaksanakan wukuf melalui safari wukuf dengan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Sampai Rabu, 6 Juli 2022 sebanyak 182 jemaah haji menjadi calon jemaah yang kemungkinan akan disafariwukufkan.

Dari sejumlah tersebut, sebanyak 113 calon peserta safari wukuf merupakan jemaah yang saat ini berada di Kloter. Sementara calon jemaah safari wukuf yang saat ini masih menjalani perawatan di KKHI, sampai hari ini sejumlah 69 orang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha memastikan jemaah calon safari wukuf yang ada di kloter, akan dibawa ke KKHI untuk dilakukan pemeriksaan.

"Ya, hari ini dibawa ke sini (KKHI) untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter, siapa yang akan disafari wukufkan tergantung nanti hasil penilaian tim pemeriksa," ungkap Kunta.

Dari data 182 jemaah menjadi calon peserta safari wukuf, sebanyak 162 jemah merupakan calon peserta duduk dan 20 jemaah merupakan calon peserta baring.

Sebanyak 10 bus sudah disiapkan dengan komposisi 6 bus disiapkan untuk peserta posisi duduk dan 4 bus untuk peserta posisi baring.

"Yang pasti nanti yang disafari wukufkan dalam kondisi sakit, namun transportable," tambahnya.

Baca Juga: 1 Juta Jemaah Haji Persiapan Menuju Padang Arafah, Menteri Agama Minta Jangan Ada Jemaah Tertinggal

Safari Wukuf merupakan upaya KKHI untuk mewukufkan jamaah haji yang sakit ke Arafah, dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji.

"Evaluasi kondisi kesehataan pasien akan dilakukan sampai H-1 besok," jelasnya lagi.

Jemaah yang disafari wukufkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Kesadaran baik
    1. Airway, breathing, circulation baik
    2. Glasgow coma scale (GCS) = 15
    3. Kesadaran psychiatrist baik (3P, Memuaskan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian)
    4. kemampuan menilai realita baik (tidak ada halusinasi waham)
  2. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, mean arterial pressure (MAP) paling rendah 65 mmHg
  3. Saturasi oksigen lebih dari 89 dengan nasal kanula 2 – 3 liter per menit
  4. Transportable. Saat pemindahan tidak memperberat kondisi fisik, berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji sakit
  5. Tidak mengidap penyakit menular / tidak infeksius
  6. Penyakit tidak dalam periode akut
  7. Tidak dalam krisis hipertensi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI