Mengapa Saya Digigit Nyamuk, Padahal Orang Sebelah Tidak?

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 19 Oktober 2022 | 21:35 WIB
Mengapa Saya Digigit Nyamuk, Padahal Orang Sebelah Tidak?
Ilustrasi nyamuk. (Pixabay)

"Ini merupakan penemuan yang penting karena bila seseorang yang sudah mengidap malaria digigit nyamuk, maka nyamuk itu kemudian terkena malaria dan bisa kemudian menyebabkan malaria tersebut ke orang lain," katanya.

Dr Rasic mengatakan apa yang menyebabkan nyamuk berperilaku tertentu sangatlah "kompleks" untuk diketahui.

"Nyamuk memiliki otak yang kecil namun mereka bisa memproses sinyal dari ratusan reseptor yang berbeda," katanya.

"Menggigit manusia dilakukan oleh nyamuk betina, mereka harus menggigit manusia untuk mendapatkan darah guna mengembangkan telur dalam rangka reproduksi, dan itu memang insting dasar mereka.'

Dr Webb juga mengatakan bahwa para peneliti Amerika Serikat tersebut hanya memfokuskan diri pada satu jenis nyamuk saja, nyamuk yang menyebabkan demam kuning atau demam berdarah, sementara "ada ribuan jenis nyamuk di planet kita ini."

"Bahkan kalau pun kita bisa menyelesaikan masalah satu jenis nyamuk, ini tidak berarti bahwa hubungan dan ketertarikan nyamuk menggigit orang tersebut berlaku bagi semua jenis nyamuk," katanya.

Nyamuk yang menyebabkan demam berdarah menjadi salah satu masalah besar di Australia beberapa tahun setelah berakhirnya Perang Dunia kedua pada tahun 1945. Namun, sekarang wabah demam berdarah kadang hanya terjadi di kawasan utara dan tengah di negara bagian Queensland.

Perubahan iklim akan meningkatkan gigitan nyamuk

Meski demam berdarah kini sudah tidak lagi menjadi masalah utama di Australia, Dr Webb mengatakan perubahan iklim mungkin akan meningkatkan banyak penyakit karena gigitan nyamuk di Australia.

Salah satu contohnya menurut Dr Webb adalah penyakit radang otak 'Japanese encephalitis'.

Baca Juga: Kasus DBD Meningkat Saat Musim Hujan, Dokter Ungkap Sebabnya: Banyak Genangan Air Tempat Nyamuk Bertelur

Sejak mencapai benua Australia bulan Maret lalu, virus ini sudah ditemukan pada manusia, babi dan nyamuk di negara bagian Australia Selatan, Victoria, New South Wales, Queensland dan Northern Territory.

Sudah ada 40 kasus pada manusia, termasuk enam orang meninggal.

"Salah satu alasan mengapa virus ini tidak saja sampai di Australia tetapi khususnya bisa menyebar begitu luas karena kita mengalami hujan hampir tanpa henti selama dua tahun di seluruh negeri," kata Dr Webb.

"La Niña mendatangkan banyak hujan dan ini memberikan habitat bagi nyamuk untuk berkembang, dan juga habitat bagi satwa liar yang bisa menjadi tempat cadangan bagi virus tersebut seperti burung."

Dr Webb mengatakan cuaca buruk seperti banjir dan badai topan juga membuat lingkungan di Australia menjadi tempat yang lebih produktif bagi berkembangnya nyamuk.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI