Jika usia reproduktif wanita memiliki “masa kedaluwarsa” yang ditandai dengan menopause, tidak dengan pria. Pria masih bisa terus memproduksi sel sperma sehat bahkan di usia senja sekalipun, asalkan terus menjaga gaya hidup yang sehat. Meski demikian, kondisi atau penyakit tertentu yang terkait usia juga tetap dapat memengaruhi kualitas spermanya.
Oleh sebab itu, pertimbangkan pula usia dan kondisi kesehatan suami, baik dari segi fisik maupun psikologisnya. Terlebih, suami pada umumnya menjadi tulang punggung pencari nafkah keluarga. Pria pun harus menjadi suami siaga untuk memenuhi kebutuhan istri saat hamil dan melahirkan.
4. Situasi keuangan rumah tangga
Meski uang bukanlah segalanya, tapi dengan memiliki banyak anak tentu perlu keuangan yang stabil untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Semakin banyak anggota keluarga di rumah, tentunya semakin banyak pengeluaran. Maka, sebaiknya perhitungkan kondisi keuangan sebelum memutuskan untuk punya anak banyak.
5. Kondisi emosional dalam hubungan pernikahan
Selain persiapan secara fisik, kondisi emosional para pasutri pun perlu dipersiapkan. Kehadiran anak memang akan mewarnai kehidupan rumah tangga, tetapi juga memberikan tambahan tanggung jawab. Punya banyak anak, orang tua harus siap dengan kondisi rumah menjadi sering berantakan dan berisik, kebutuhan yang semakin banyak, dan sebagainya.