“Seni adalah sesuatu yang indah. Jangan sampai keindahan itu membuat diri kita menjadi liar. Koridor syariat kita diperlukan untuk menjaga hakikat keindahan itu," kata Dewan Penasihat SyariART, Ustadz Ibrahim Saleh dalamTalk Show bertajuk “NgeART Bareng SyariART”, beberapa waktu lalu.
Nge-Art Sesuai Syariat
Mengusung kampanye Nge-Art Sesuai Syariat, wadah edukasi kreatif islami yang dinaungi oleh IP Studio Animasi Little Giantz ini yakin bahwa meskipun terdapat batasan dalam membuat sebuah karya seni, kita tetap dapat menghasilkan karya seni yang indah, dan justru bisa lebih mengeksplorasi kreativitas dengan adanya batasan tersebut.
“Dengan adanya aturan-aturan yang berlaku dalam syariat Islam, bukan berarti kreativitas menjadi terbatas. Namun dengan aturan tersebut, justru kita akan semakin terpacu untuk menggali lagi kreativitas, menjadi lebih bersemangat untuk menghasilkan karya, dan ini bisa menjadi faktor yang membuat karya kita akan lebih bermakna,” terang Aditya Triantoro, CEO Little Giantz yang telah menghasilkan berbagai karya animasi seperti Nussa, Trungtung, dan masih banyak lainnya.
Di talk show tersebut Aditya juga menerangkan tiga komponen penting yang menjadi tiga pilar utama berdirinya SyariART.
Pertama, syariat Islam, yang menjadi landasan untuk mengetahui batasan-batasan dalam membuat sebuah karya, yang dalam hal ini akan disampaikan dalam setiap pertemuan di kelas.
Kedua, pendidikan kreatif, yang menjadi wadah untuk eksplorasi minat dan bakat anak dalam bidang seni, serta mengasah kreativitas dan perkembangan anak melalui gambar dan animasi mulai dari dasar hingga dapat menghasilkan karya sendiri.
Dan ketiga, ilmu parenting, karena orangtua adalah pendidikan pertama dan utama.
Ketiga pilar ini menjadi pondasi bagi SyariART, untuk menjadi creative learning space for moslem kids.
“Mudah mudahan ini menjadi wasilah bagi anak anak untuk semakin baik dalam bertumbuh dan berkembang,” kata Psikolog Klainis Anak dan Remaja, Kak Yogi Kusprayogi.