Quraish Shihab kemudian mencontohkan ain pada masa Rasulullah. Saat itu ada sahabat yang mengagumi seseorang. "Dua orang sahabat Nabi mandi, terus salah satunya terkagum oleh ketampanannya, kemudian yang dikagumi seketika pingsan. Nah, itu namanya kena 'ain. Di sini pandangannya pandangan ketakjuban," katanya dalam tayangan Shihab & Shihab.
Sahabat yang dimaksud merupakan Amir bin Rabiah yang terkesima dengan badan Sahl bin Hanif. Seketika itu Sahl langsung pigsan dan akhirnya memanggil Rasulullah. Setelah meruqyah, Rasulullah bersabda:
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
“Ketika salah satu di antara kalian kagum saat melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena ‘ain itu nyata” (HR Nasa’i dan Hakim).
Dampak Ain
Kasus yang menimpa sahabat Rasulullah tersebut menandakan bahanya ain. Bahkan bisa membuat orang sakit, celaka atau bahkan kematian.
Doa Berlindung dari Ain
Rasulullah memberikan doa permohonan perlindungan atas penyakit ain seperti yang diriwayatkan Al-Bukhari:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Baca Juga: 3 Teks Doa Buka Puasa Dzulhijjah Hari Ini, Perhatikan Perbedaannya!
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘Ain yang menyakitkan” (HR al-Bukhari).
Quraish Shihab menyarankan untuk melafalkan a'awudz, membaca surat-surat perlindungan (mu'awwidzatain), wiridan, dan beberapa doa yang diajarkan oleh para ulama. Sebagai penangkal dan usaha membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif.