Pentingnya Layanan Pre-Hospital dalam Penanganan Stroke: Setiap Detik Menentukan Nyawa

Rabu, 05 Maret 2025 | 20:00 WIB
Pentingnya Layanan Pre-Hospital dalam Penanganan Stroke: Setiap Detik Menentukan Nyawa
Pentingnya Layanan Pre-Hospital dalam Penanganan Stroke: Setiap Detik Menentukan Nyawa (Dok. Siloam)

Suara.com - Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Kondisi ini terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Waktu menjadi faktor yang sangat krusial dalam penanganan stroke. Semakin cepat pasien mendapatkan pertolongan medis, semakin besar peluang mereka untuk pulih tanpa komplikasi serius.

Inilah alasan mengapa layanan pre-hospital, atau layanan medis sebelum pasien tiba di rumah sakit, memiliki peran yang sangat penting. 

Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya layanan ini masih perlu ditingkatkan, meskipun telah ada kemajuan dalam sistem ambulans dan koordinasi medis yang lebih baik.

Golden Period: Waktu Emas yang Tidak Boleh Terbuang

Para ahli medis menyebut bahwa stroke harus ditangani dalam golden period atau waktu emas, yaitu sekitar 4,5 jam setelah gejala pertama muncul. Dalam periode ini, pasien yang mengalami stroke iskemik masih dapat diberikan terapi trombolitik.

Ini adalah obat penghancur bekuan darah, yang dapat mengurangi risiko kecacatan permanen. Jika melewati batas waktu ini, kemungkinan pemulihan pasien akan semakin kecil, dan risiko komplikasi meningkat.

Layanan pre-hospital yang cepat dan efisien dapat membantu memastikan pasien tiba di rumah sakit dalam periode emas ini. Tim medis yang berada di lapangan harus mampu mengenali tanda-tanda stroke, memberikan pertolongan pertama, serta memastikan pasien segera mendapatkan perawatan lanjutan di rumah sakit.

Peran Layanan Pre-Hospital dalam Menyelamatkan Pasien Stroke

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Dempet Dada Berhasil Dipisahkan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar

1. Deteksi dan Diagnosa Awal

Petugas medis dalam layanan pre-hospital harus terlatih untuk mengenali gejala stroke dengan cepat menggunakan metode FAST (Face drooping, Arm weakness, Speech difficulty, Time to call emergency). Dengan cara ini, mereka dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan sebelum pasien tiba di rumah sakit.

2. Stabilisasi Kondisi Pasien

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, tenaga medis di ambulans dapat melakukan tindakan penyelamatan, seperti pemberian oksigen, pemantauan tekanan darah, dan penyiapan obat-obatan emergensi. Ini sangat penting untuk mencegah kondisi pasien memburuk selama perjalanan.

3. Koordinasi dengan Rumah Sakit

Salah satu elemen kunci dalam layanan pre-hospital adalah prenotifikasi, yaitu pemberitahuan awal kepada rumah sakit bahwa pasien stroke sedang dalam perjalanan. Dengan sistem ini, tim medis rumah sakit dapat mempersiapkan ruang tindakan, dokter spesialis, dan peralatan yang dibutuhkan sehingga waktu tunggu pasien setelah tiba di rumah sakit dapat dikurangi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI