Bukan Sekadar Saluran Cerna, Ini Mengapa Usus Disebut Otak Kedua: Punya Peran Penting untuk Tubuh!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Selasa, 27 Mei 2025 | 06:44 WIB
Bukan Sekadar Saluran Cerna, Ini Mengapa Usus Disebut Otak Kedua: Punya Peran Penting untuk Tubuh!
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam perjalanan menuju gaya hidup sehat, kita sering fokus pada olahraga rutin, mengatur pola makan, atau menurunkan berat badan. Namun, satu aspek penting yang kerap luput dari perhatian adalah kesehatan pencernaan

Padahal, sistem pencernaan yang sehat merupakan fondasi utama dari tubuh yang energik, imun yang kuat, dan bahkan keseimbangan mental.

Usus bukan sekadar saluran yang memproses makanan. Organ ini menjalankan fungsi vital dalam penyerapan nutrisi, produksi vitamin, dan regulasi sistem imun. 

Dr. Vipada Sae-Lao, Nutrition Education and Training Lead Asia Pacific, Herbalife, menjelaskan bahwa tubuh manusia adalah jaringan kompleks yang terdiri dari sistem-sistem saling terhubung. Salah satu yang paling penting namun sering diabaikan adalah hubungan antara usus dan otak.

Usus tidak hanya memengaruhi proses pencernaan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan suasana hati, menambah energi, dan mendukung fungsi kekebalan tubuh," jelas Dr. Sae-Lao.

Untuk itu, kata dia, memprioritaskan kesehatan usus dan memahami perannya dalam tubuh dapat menjadi fondasi hidup yang seimbang, energik, dan lebih sehat, baik secara fisik maupun mental.

Banyak orang tidak menyadari bahwa sekitar 70-80% sel imun tubuh justru berada di usus. Artinya, sistem pencernaan yang tidak sehat dapat secara langsung berdampak pada kekuatan daya tahan tubuh. 

Mikrobioma usus, kumpulan triliunan bakteri baik dalam saluran cerna, berperan besar dalam mengatur respons imun, menurunkan peradangan, dan mencegah serangan patogen berbahaya.

Otak dan Usus: Hubungan Dua Arah

Baca Juga: Kurang atau Kebanyakan Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Begini Penjelasan Ahli

Ternyata, hanya dengan memikirkan makanan, tubuh sudah mulai memproduksi cairan pencernaan. Ini terjadi berkat hubungan erat antara otak dan sistem cerna, yang membuat usus kerap disebut sebagai “otak kedua.” 

Ungkapan seperti “perasaan mual” saat cemas bukan sekadar metafora, tapi reaksi nyata tubuh yang menggambarkan komunikasi langsung antara kondisi mental dan kesehatan pencernaan.

“Pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan dimulai dengan memahami hubungan otak dan usus. Otak adalah pusat kendali tubuh, sementara usus memengaruhi penyerapan nutrisi, kekebalan, bahkan kejernihan berpikir,” tambah Dr. Sae-Lao.

Usus dan Jantung: Jaringan yang Tersambung

Penelitian terkini menunjukkan bahwa mikroba usus juga memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Bakteri baik di dalam usus menghasilkan zat kimia yang mengatur peradangan, stres oksidatif, serta metabolisme lemak, semuanya berkaitan dengan risiko hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

Kondisi usus yang sehat juga membantu tubuh menyerap nutrisi lebih efisien tanpa memicu kelebihan energi yang bisa disimpan dalam bentuk lemak. 

Sebaliknya, mikrobioma yang tidak seimbang dapat meningkatkan peradangan ringan dan menyebabkan metabolisme energi yang tidak efisien, berkontribusi pada obesitas dan gangguan metabolik.

Langkah Sederhana untuk Usus yang Bahagia

Menjaga kesehatan pencernaan tidak serumit yang dibayangkan. Pola makan kaya serat menjadi kunci. Serat larut yang terdapat dalam apel, pisang, oat, dan kacang-kacangan membentuk gel di lambung yang membantu memperlambat pencernaan, menjaga kadar gula darah, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik. 

Sementara itu, konsumsi probiotik seperti yogurt, kefir, dan sayuran fermentasi dapat memperkaya keanekaragaman mikroba usus.

Kementerian Kesehatan RI juga menyoroti pentingnya menghindari makanan tinggi lemak, gula, dan rendah serat yang memperlambat pencernaan. 

Selain itu, mengunyah makanan perlahan, tidak makan berlebihan, menjaga asupan air, dan menghindari makan menjelang tidur adalah kebiasaan penting untuk mendukung fungsi optimal saluran cerna.

Tak kalah penting, stres yang berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma dan melemahkan sistem imun. 

Karena itu, menjaga pola tidur, mengelola stres, dan berolahraga teratur juga berkontribusi besar pada kesehatan pencernaan.

Memperingati Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia (World Digestive Health Day), mari jadikan momen ini sebagai pengingat untuk lebih peduli terhadap kondisi sistem cerna kita. 

Dengan memahami bahwa kesehatan usus bukan hanya soal pencernaan, tetapi menyangkut seluruh keseimbangan tubuh dan pikiran, kita bisa mengambil langkah kecil menuju kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI