Suara.com - Penyakit tidak menular (PTM) kini menjadi ancaman serius bagi masyarakat global, termasuk Indonesia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, kanker, autoimun, hingga demensia kini menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas di seluruh dunia.
Tantangannya tidak hanya terletak pada biaya pengobatan yang tinggi, tetapi juga pada kualitas hidup yang menurun drastis akibat komplikasi jangka panjang.
Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, masyarakat, terutama yang tinggal di perkotaan kerap menghadapi paparan polusi, stres kronis, pola makan tidak seimbang, kurang tidur, serta minimnya aktivitas fisik.
Kombinasi ini menjadi pemicu utama peradangan kronis di dalam tubuh, yang menurut WHO merupakan akar dari berbagai PTM.
“Banyak orang muda hari ini merasa sehat, padahal tubuh mereka sedang mengalami peradangan ringan terus-menerus. Tanda-tandanya ada, tapi sering diabaikan, nyeri sendi, brain fog, sakit kepala, gangguan pencernaan, bahkan anxiety,” ujar dr. Olivia, M.Biomed. (AAM), dokter kedokteran regeneratif yang kini tergabung dalam tim Alster Lake Clinic (ALC) di Sanur, Bali.
Ia menekankan bahwa inflamasi atau peradangan kronis tidak boleh dianggap remeh, sebab inilah pintu masuk dari penyakit-penyakit tidak menular yang semakin banyak diderita oleh generasi produktif.
“Polusi udara, konsumsi makanan olahan, dan gaya hidup yang minim olahraga mempercepat proses inflamasi. Tubuh seperti terus 'terbakar' dari dalam,” tambahnya.
Maka dari itu, pencegahan menjadi kunci utama. Tidak cukup hanya menunggu gejala atau diagnosis datang, pendekatan kesehatan modern saat ini justru lebih menekankan pada preventive medicine, yakni menjaga tubuh tetap sehat dan memperlambat proses kerusakan sebelum penyakit muncul.
Di sinilah peran penting klinik seperti ALC hadir, memberikan solusi berbasis ilmu kedokteran regeneratif dan terapi sel.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Klinik Kecantikan di Denpasar, Solusi Tampil Glowing di Bali
Alster Lake Clinic: Terobosan Baru dalam Preventive Medicine
Diluncurkan secara resmi dalam soft launching pada 25 Juni 2025, Alster Lake Clinic (ALC) hadir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, dengan misi khusus, memberikan layanan terapi sel dan healthy aging berstandar internasional.
Klinik ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS, ahli bedah dan peneliti imunologi terkemuka asal Jerman.
“Dengan bertambahnya usia dan paparan lingkungan yang tidak ideal, tubuh kehilangan kemampuan untuk mengontrol peradangan. Sistem imun melemah, dan sel-sel zombie atau senescent menumpuk, merusak jaringan sehat. Salah satu strategi paling efektif adalah mengurangi sel-sel senescent itu dan mengembalikan keseimbangan microenvironment tubuh,” jelas Prof. Fred.
Langkah ini diwujudkan melalui layanan bio-organic infusions, yaitu terapi infus berbasis organik yang secara langsung memperbaiki kondisi biologis tubuh dari dalam.
Terapi ini disebut sebagai game changer karena mampu memberikan efek lebih cepat dibanding perubahan gaya hidup biasa, meski tetap berjalan selaras dengan prinsip hidup sehat.
“Ketika usia terus bertambah, semua upaya yang aman dan berbasis bukti ilmiah untuk menurunkan inflamasi menjadi sangat krusial,” tegas Prof. Fred lagi.
Kehadiran ALC turut mendapatkan dukungan langsung dari pemerintah. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang hadir dalam peresmian KEK Sanur menyatakan, “Ini adalah terobosan pertama kali di Indonesia kita mencanangkan KEK untuk layanan kesehatan bertaraf dunia internasional.”
Dengan berdiri di atas lahan 5.600 m², ALC kini sedang membangun gedung utama dan laboratorium dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP) yang dijadwalkan rampung pada kuartal pertama 2026.
Namun meskipun pembangunan belum sepenuhnya selesai, klinik tahap pertama ALC sudah mulai melayani pasien dengan terapi infus terbatas untuk perbaikan sistem biologis tubuh.
Menurut dr. I Gede Chandra Kardana Noprasetyo, M.M, selaku Manajer ALC, ke depannya ALC akan menyediakan layanan yang lebih komprehensif, termasuk terapi reverse-aging berbasis sel monosit, sebuah pendekatan canggih yang masih sangat langka di Asia Tenggara.
Harapan Baru untuk Wisata Kesehatan di Indonesia
Kehadiran ALC di Bali tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dalam negeri, tapi juga membuka peluang besar bagi Indonesia menjadi destinasi wisata kesehatan dunia.
Masyarakat Indonesia pun tidak perlu lagi mencari layanan terapi sel ke luar negeri karena kini semua tersedia di dalam negeri dengan standar internasional.
“Sehat bukan semata hasil dari pengobatan di rumah sakit. Sehat adalah bagaimana kita menjalani hari-hari kita – sadar, pencegahan dini, dan terbuka pada teknologi medis yang terbukti,” tutup dr. Olivia.
Dengan hadirnya ALC, Indonesia menegaskan komitmennya menuju sistem kesehatan masa depan: yang tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga mencegah dan memperpanjang kualitas hidup manusia secara nyata.