Jauh-Jauh dari Swiss! Pasien Ini Rela Terbang Ribuan Kilometer Demi Sel Punca di Vinski Tower

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 04 Juli 2025 | 14:41 WIB
Jauh-Jauh dari Swiss! Pasien Ini Rela Terbang Ribuan Kilometer Demi Sel Punca di Vinski Tower
Seorang pasien asal Swiss, Dr. Eugene Dureinard, menjalani rangkaian terapi stem cell di Vinski Tower, Jakarta. [Ist]

Suara.com - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, pakar anti aging dan teknologi sel punca asal Indonesia yang reputasinya telah mendunia.

Baru-baru ini, seorang pasien asal Swiss, Dr. Eugene Dureinard, menjalani rangkaian terapi stem cell di Vinski Tower, Jakarta. Prosedur medis ini telah dipersiapkan secara detail selama enam bulan terakhir.

Dr. Eugene tidak sekadar menjalani terapi untuk kebugaran dan pencegahan penyakit degeneratif. Ia juga mendapatkan layanan medis komprehensif, termasuk pemeriksaan MRI dan laboratorium lengkap di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) yang telah menjalin kolaborasi dengan Celltech.

Layanan Berstandar Internasional

Perjalanan Dr. Eugene dimulai dari Singapura menggunakan jet pribadi Aeroqueen dan Skyte, mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan disambut layanan karpet merah.

Selain menjalani terapi medis, ia juga menikmati kekayaan budaya Indonesia, berkunjung ke Monas, serta mencicipi kuliner sehat khas Tanah Air seperti rendang sehat dan nasi goreng kampung di Presidential Suite Vinski Tower.

Selama dua hari, Dr. Eugene menjalani terapi Quantum Stem Cell, yang mencakup infus sel punca, perawatan kulit Exoglow dan Secretome, serta layanan pijat khas Bali.

Ia pun memuji mutu layanan medis dan keramahan tim Celltech yang dianggapnya sangat kekeluargaan.

Teknologi Terkini dan Jejaring Global

Baca Juga: Pemprov DKI Batal Uji Coba Car Free Night 5 Juli, Peringatan Tahun Baru Islam Digelar di Tiap Kota

Sebagai Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) yang bermarkas di Champs-Élysées, Paris, Prof. Deby memimpin organisasi internasional beranggotakan profesor dan dokter dari 74 negara.

Ia didukung wakil presiden dari Inggris, Jerman, Spanyol, serta sekretaris jenderal dari Rusia—dan menjadi satu-satunya figur asal Indonesia yang memimpin organisasi elit tersebut.

WOCPM secara rutin menggelar konferensi di lokasi bergengsi seperti Monte Carlo, Istana Presiden Kazan, hingga di atas jet pribadi. Kiprah Prof. Deby menjadikan Indonesia semakin dikenal di panggung kedokteran dunia.

Teknologi anti-aging dan stem cell bukan hanya untuk kesehatan pribadi, tapi juga untuk kebahagiaan keluarga. Itulah filosofi saya,” ujar Prof. Deby.

Pasien Mancanegara dan Dukungan Pemerintah

Menurut Longevity Concierge Swiss, ribuan pasien dari berbagai negara seperti Rusia, Dubai, Bahrain, hingga Arab Saudi telah mendaftar untuk terapi di Celltech.

Saat ini, Vinski Tower bersama pusat terapi di Jepang menjadi dua fasilitas di Asia yang menerapkan teknologi Quantum Stem Cell.

Prof. Deby juga tengah mempersiapkan sertifikasi halal untuk terapi stem cell, agar dapat diterima lebih luas oleh masyarakat Muslim global.

Celltech sendiri telah diakui sebagai Centre of Excellence Asia Pasifik dan menjadi pusat rujukan validasi sel punca.

Sejumlah tokoh Indonesia, seperti Jusuf Kalla, Surya Paloh, H. Abdul Rasyid, Hotman Paris, dan Ustazah Oki Setiana Dewi, tercatat sebagai pasien Prof. Deby.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), Brigjen TNI dr. Jajang Edi Priyatno, turut mengapresiasi peran Prof. Deby dalam memajukan teknologi kedokteran nasional.

“Prof. Deby adalah sosok yang mengusung semangat Organisasi Berbasis Layanan (OBL) dan konsisten memperjuangkan kemajuan kedokteran Indonesia,” kata dr. Jajang.

Membawa Indonesia Jadi Pusat Rujukan Dunia

Prof. Deby menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah, terutama dari Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang telah membuka jalan bagi perkembangan teknologi kedokteran sel punca di Indonesia.

“Saya hanya ingin membaktikan diri untuk orang tua dan bangsa. Kini saatnya Indonesia menjadi pusat referensi teknologi kesehatan global,” tutup Prof. Deby.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI