7 Jenis Insomnia yang Jarang Diketahui, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Husna Rahmayunita Suara.Com
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 16:29 WIB
7 Jenis Insomnia yang Jarang Diketahui, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jenis-jenis Insomnia, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Suara.com - Belakangan ini, warganet dibuat penasaran setelah Tasya Farasya, beauty influencer ternama, diduga mengalami gangguan tidur atau insomnia. Hal ini terungkap dalam sebuah pemeriksaan gelombang otak yang menunjukkan dominasi gelombang beta dan high beta, gelombang yang menandakan otak sedang fokus, berpikir keras, bahkan cenderung overthinking. 

Sementara itu, gelombang delta yang seharusnya dominan saat tidur justru minim. Kondisi tersebut bisa menjadi indikasi adanya gangguan tidur, salah satunya insomnia.

Namun, insomnia bukan sekadar “susah tidur” seperti yang sering dipahami banyak orang. Insomnia merupakan gangguan tidur yang membuat seseorang kesulitan mendapatkan kualitas tidur yang baik, entah karena sulit memulai tidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun terlalu cepat tanpa bisa tidur kembali. 

Menariknya, insomnia memiliki berbagai jenis yang berbeda. Berikut jenis-jenis insomnia, penyebab, dan juga cara mengatasinya.

1. Insomnia Akut
Insomnia akut biasanya berlangsung dalam jangka pendek, umumnya kurang dari tiga bulan. Penyebabnya sering kali terkait dengan stres mendadak, misalnya kehilangan orang tersayang, masalah pekerjaan, atau kondisi kesehatan tertentu.

Walaupun bisa mereda setelah stres teratasi, jika dibiarkan, insomnia akut bisa berkembang menjadi insomnia kronis. Kondisi ini lebih sering dialami wanita, terutama saat hamil atau memasuki masa menopause.

2. Insomnia Kronis
Berbeda dengan akut, insomnia kronis berlangsung dalam jangka panjang, yakni lebih dari tiga bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu atau lebih.

Penyebabnya beragam, mulai dari stres berkepanjangan, pola tidur yang kacau, mimpi buruk berulang, gangguan mental seperti depresi dan kecemasan, hingga penyakit neurologis. Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa memicu kondisi ini.

3. Insomnia Sleep Onset
Jenis insomnia ini ditandai dengan kesulitan memulai tidur meski tubuh sudah lelah. Penderitanya bisa terbaring selama 20–30 menit, bahkan berjam-jam, tanpa bisa terlelap.

Baca Juga: Kode Keras Surya Insomnia! Reaksi Spontan Lindungi Syifa Hadju Jadi Sorotan

Kondisi ini biasanya terkait dengan gangguan psikologis, seperti stres, kecemasan, atau depresi. Akibatnya, waktu tidur menjadi sangat singkat, memicu rasa lelah berlebih pada siang hari.

4. Insomnia pada Anak-anak
Insomnia juga bisa terjadi pada anak-anak. Misalnya, anak hanya bisa tidur jika digendong, diberi dot, atau ditemani orang tua. Ketika kebiasaan itu tidak terpenuhi, anak jadi sulit tidur.

Selain itu, tidak adanya jadwal tidur yang konsisten juga meningkatkan risiko insomnia pada anak. Membiasakan anak tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari sangat penting untuk mencegah gangguan ini.

5. Insomnia Akibat Obat-obatan atau Zat Tertentu
Beberapa zat bisa memicu insomnia, seperti kafein, alkohol, nikotin, hingga makanan pedas yang mengganggu kenyamanan tubuh.

Solusinya cukup jelas yakni kurangi atau hentikan konsumsi zat penyebab gangguan tidur tersebut. Dengan begitu, kualitas tidur bisa kembali normal sekaligus menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

6. Insomnia karena Kondisi Medis
Masalah kesehatan mental maupun fisik bisa menyebabkan insomnia. Depresi, gangguan kecemasan, bipolar, ADHD, hingga penyakit saraf dapat mengganggu pola tidur.

Dalam kasus ini, pengobatan insomnia perlu berjalan beriringan dengan penanganan penyakit utamanya. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar terapi dan konsumsi obat tidak saling bertabrakan.

7. Insomnia Campuran
Meski tidak selalu disebut secara formal, insomnia campuran menggambarkan kondisi ketika seseorang mengalami kombinasi beberapa jenis insomnia sekaligus, seperti sulit memulai tidur, sering terbangun tengah malam, hingga bangun terlalu pagi.

Gejalanya bisa berganti-ganti, sehingga penderita sering kebingungan menentukan jenis insomnia yang sebenarnya mereka alami.

Cara Mengatasi Insomnia
Mengatasi insomnia tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menetapkan jadwal tidur dan bangun yang konsisten.
  • Mengurangi konsumsi kafein, alkohol, dan makanan berat menjelang tidur.
  • Membatasi penggunaan gawai sebelum tidur.
  • Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau pernafasan dalam.
  • Berkonsultasi dengan dokter bila insomnia sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kasus Tasya Farasya menjadi contoh bahwa insomnia bisa menyerang siapa saja, bahkan seseorang dengan gaya hidup aktif sekalipun. Mengenali jenis dan penyebab insomnia sangat penting agar kita bisa segera mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Sebab, tidur yang cukup bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga kunci kesehatan fisik dan mental.

Demikian itu penjelasan mengenai jenis-jenis insomnia, penyebab, dan cara mengatasinya. Semoga dapat dipahami. Jika kondisi insomnia yang Anda alami terjadi berlarut-larut, lebih baik segera periksakan diri dan dapatkan resep dari dokter. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?