Cuci Tangan Selamatkan Nyawa: Fakta Penting Sanitasi Sekolah yang Sering Disepelekan

Dinda Rachmawati Suara.Com
Minggu, 24 Agustus 2025 | 15:55 WIB
Cuci Tangan Selamatkan Nyawa: Fakta Penting Sanitasi Sekolah yang Sering Disepelekan
Akses Air Bersih dan PHBS: Kunci Tumbuh Kembang Optimal Anak Indonesia (dok. Guardian)

Suara.com - Sanitasi sekolah di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah besar. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat sekitar 3,1 juta siswa belum memiliki akses air bersih di sekolah, sementara 8,9 juta anak masih belajar tanpa sarana sanitasi layak. 

Kondisi ini memengaruhi kesehatan anak dan berdampak pada kualitas pendidikan. Pemerintah kini mempercepat implementasi Roadmap Sanitasi Sekolah 2024–2030 yang menargetkan pemerataan akses air aman, fasilitas cuci tangan, dan sanitasi memadai. 

Langkah ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 6 tentang akses air bersih dan sanitasi layak untuk semua.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Iwan Syahril, menegaskan bahwa pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini sangat penting. 

“Langkah sederhana seperti rutin mencuci tangan dengan sabun terbukti menurunkan angka ketidakhadiran akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” ujarnya.

Sanitasi Layak, Investasi untuk Masa Depan

Upaya memperbaiki akses sanitasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Dukungan dari sektor swasta, komunitas, dan masyarakat juga sangat berperan. 

Salah satu inisiatif nyata datang dari Guardian Indonesia melalui program Guardiancares. Pada 2025 ini, Guardian memulai programnya di SDN Kasin, Malang, Jawa Timur dengan membangun sumur serta merenovasi fasilitas sanitasi. 

Tidak hanya di Malang, Guardiancares juga akan menjangkau 12 sekolah terpilih di Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sejak dimulai pada 2022, program Guardiancares telah membantu lebih dari 50.000 anak di enam wilayah Indonesia dengan penyediaan fasilitas sanitasi, produk sabun mandi, dan edukasi PHBS.

Baca Juga: Akses Air Bersih dan Sanitasi Sekolah yang Minim Jadi Ancaman Buat Kesehatan Anak

“Melalui Guardiancares, Guardian berkomitmen membantu anak-anak Indonesia mendapatkan akses kesehatan dan kebersihan yang layak di sekolah,” ungkap Malvin Tarigan, Head of Marketing Guardian Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, investasi dalam fasilitas sanitasi sekolah adalah bentuk pembangunan jangka panjang.

“Mari kita terus tingkatkan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat demi terciptanya generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujarnya.

Mendorong Kebiasaan Baik Sejak Dini

Dampak dari program ini langsung dirasakan oleh sekolah penerima manfaat. Yasin Kurniawan, Kepala SDN Kasin, menuturkan bahwa keberadaan wastafel di depan kelas membantu siswa lebih mudah membiasakan perilaku hidup bersih.

“Dengan adanya fasilitas ini, siswa kami semakin mudah menerapkan PHBS sehari-hari. Kami berharap kebiasaan baik ini tertanam sejak dini,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?